Disdik Evaluasi Skema Distribusi MBG

DPRD Kaltara sidak ke dapur MBG di Tanjung Selor, Selasa (23/9/2025).-muhammad efendi/disway kaltim

Keracunan yang dialami dua pelajar SMAN 1 Tanjung Selor, Bulungan, usai mengonsumsi makanan yang disiapkan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (22/9/2025) lalu, disikapi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara.

Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Kaltara, Hasanuddin, mengatakan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap skema distribusi MBG, termasuk pengolahan di dapur penyedia makanan.

“Kita tekankan hal ini menjadi perhatian serius. Harus ada evaluasi mulai dari pengolahan di dapur, jam pengantaran, hingga penyajian makanan kepada siswa. Semua harus diperketat,” kata Hasanuddin di sela-sela kunjungannya ke SMAN 1 Tanjung Selor, Selasa (23/9/2025).

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Tanjung Selor, Didik Sukanto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah yang dialami dua anak didiknya, yakni pusing, mual, muntah, hingga sesak napas dikarenakan mengonsumsi MBG.

“Menu makanan yang disajikan saat itu adalah nasi goreng. Jadi mungkin saja terjadi penguapan, karena tempat makanan terbuat dari aluminium,” ujar Didik.

Menurut keterangan siswa yang diperoleh pihak sekolah, ada yang menyebut nasi terasa keras, ada pula yang lembek dan lengket. Sebagian siswa menghabiskan makanannya, sementara yang lain tidak.

Dikatakan Didik, makanan sudah mulai diantar ke sekolah sekitar pukul 09.00 Wita, dan dikonsumsi siang pada pukul 11.30 Wita. Para siswa mengambil makanan di aula, kemudian membawanya ke kelas masing-masing untuk dikonsumsi.

“Berdasarkan MoU, pengantaran MBG seharusnya dilakukan sekitar pukul 10.00 Wita dan paling lambat 11.00 Wita,” kata Didik.

“Karena jam 11.30 Wita sudah waktunya pembagian makanan di kelas. Tapi kemarin sebagian sudah diantar sejak pukul 09.00,” ujarnya.

Adapun jumlah peserta didik di SMAN 1 Tanjung Selor mencapai 1.049 orang. Pihak sekolah berharap agar ke depan jadwal pengantaran MBG benar-benar sesuai kesepakatan.

DPRD Kaltara Sidak Dapur MBG

Keracunan yang dialami dua pelajar SMAN 1 Tanjung Selor, turut menjadi perhatian DPRD Kaltara. Yang langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur MBG, Selasa (23/9/2025).

“Setelah kami melakukan sidak ke dapur MBG di sini (Tanjung Selor), kondisi di sini sudah sesuai SOP sama seperti empat dapur MBG yang ada di Tarakan,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kaltara, Mohammad Nafis.

Meski pihaknya melihat dapur MBG telah sesuai SOP, pihaknya telah menunggu hasil pengecekan sampel makanan yang dikirim ke BPOM.

“Karena hasil dari lab belum keluar, jadi kami belum bisa menyimpulkan apakah hal tersebut disebabkan oleh makanan atau dari efek lainnya,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa akibat kejadian tersebut, pihak SMAN 1 Tanjung Selor saat ini telah menghentikan MBG sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

“Kejadian tersebut juga diduga karena miskomunikasi antara pihak sekolah dan pihak penyedia MBG. Pihak sekolah meminta MBG diantar ke sekolah di jam 10.00 Wita hingga 11.00 Wita, untuk menyesuaikan jam istirahat. Tetapi dari pihak penyedia mengantar di jam 09.00 Wita, dan dikonsumsi di jam 11.30 Wita, yang seharusnya dari pihak Badan Gizi Nasional, makanan tersebut harus dimakan dengan selang waktu paling lama 20 menit setelah makanan diantar,” bebernya.

Ia menekankan kepada pihak penyedia agar hal tersebut cepat dievaluasi dan disesuaikan kembali jam pengantaran MBG di SMAN 1.

Sebelumnya, dua pelajar SMAN 1 Tanjung Selor mengalami sakit perut dan muntah-muntah, usai mengonsumsi MBG. Keduanya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo. (muhammad efendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *