Dinkes Terus Gencarkan Imunisasi dan Edukasi

Berau Masih Berstatus KLB Difteri

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie.

KABUPATEN Berau hingga kini masih berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit difteri. Status tersebut ditetapkan sejak 2024 dan belum dicabut, meskipun dalam beberapa bulan terakhir tidak ditemukan kasus baru.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie menegaskan, status KLB bukan hal yang perlu menimbulkan kepanikan. Sebaliknya, ini menjadi peringatan agar semua pihak tetap waspada.

“Status KLB itu ibarat lampu kuning. Tanda peringatan agar kita siaga. Yang berbahaya justru kalau Dinas Kesehatan tidak segera bertindak,” ujarnya, Senin (16/6/2025).

Sebagai bentuk kewaspadaan, Dinkes Berau terus melakukan berbagai upaya pencegahan, terutama dengan menggelar imunisasi massal. Program ini menyasar anak-anak dan kelompok masyarakat yang belum mendapatkan vaksin lengkap.

Lamlay menjelaskan, sebagian besar kasus difteri yang pernah terjadi berasal dari pendatang yang belum pernah menjalani vaksinasi DPT (difteri, pertusis, tetanus) saat masa kanak-kanak.

“Mayoritas penderita bukan warga lokal. Mereka datang dari luar daerah dan tidak memiliki riwayat vaksinasi,” ungkapnya.

Namun, pelaksanaan imunisasi juga menghadapi tantangan di lapangan, seperti adanya penolakan dari sebagian orang tua. Ia menilai, penolakan ini umumnya dipicu oleh kurangnya pemahaman serta pengaruh informasi yang menyesatkan di media sosial.

“Masih ada yang menolak anaknya divaksin. Padahal, jika tidak divaksin, mestinya ada pengganti seperti menjaga pola hidup bersih dan sehat,” katanya.

Untuk mengatasi hal itu, Dinkes terus mengintensifkan edukasi kepada masyarakat. Petugas kesehatan secara rutin turun ke lapangan untuk menyampaikan informasi seputar manfaat vaksin dan menangkal hoaks yang beredar.

“Kami tidak akan memaksa jika orang tua tidak mengizinkan. Tapi kami juga tidak akan berhenti mengedukasi,” tegas Lamlay.

Selain imunisasi dan edukasi, Dinkes juga terus melakukan pemantauan aktif serta respons cepat terhadap setiap laporan gejala atau dugaan kasus difteri.

“Mudah-mudahan tahun ini Berau bisa bebas dari status KLB difteri,” pungkasnya. (RIZAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *