Realisasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas Kementerian Kesehatan sejak 10 Februari 2025, baru mencapai 79,3 persen di Kalimantan Utara (Kaltara).
Dari 3.664 warga yang menjadi target Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, baru 2.879 warga yang telah melakukan CKG.
Kepala Dinkes Kaltara, Usman, mengaku pihaknya menghadapi berbagai tantangan, untuk merealisasikan program pemerintah pusat tersebut.
Ia menyebut, dari 58 puskesmas yang ada di Kaltara, baru 46 puskesmas yang sudah menjalani program CKG tersebut.
“Untuk merealisasikan program (CKG, Red) ini, memang harus ada persiapan yang maksimal. Karena tidak semua masyarakat kita tahu tentang program ini. Apalagi kan ada masyarakat kita yang tinggal di daerah terpencil,” kata Usman, Kamis (8/5/2025).
Selain sosialisasi harus maksimal, ia juga mengatakan bahwa ketersediaan stok bahan pakai, serta sumber daya manusia (SDM) di setiap puskesmas juga kerap menjadi kendala.
Untuk ketersediaan obat-obatan, Usman mengaku kerap kali melakukan koordinasi dengan pihak instalasi farmasi. Apabila stok obat-obatan mulai menipis, pihaknya melakukan pengajuan kepada Kementerian Kesehatan untuk pengadaan obat.
“Kalau stok obat, selalu kita monitoring. Kalau misalnya habis, langsung kita minta ke kementerian (Kemenkes). Supaya program (CKG, Red) ini bisa berjalan, dan pelayanan kesehatan juga tetap berjalan,” ujarnya.
Dikatakan Usman, CKG merupakan salah satu program inisiatif dari Kemenkes. Ia berharap melalui program ini, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kaltara.
Meski berbagai kendala dihadapi, pihaknya akan terus berupaya, agar seluruh masyarakat yang menjadi target bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
“Sebenarnya program ini untuk mengantisipasi. Artinya untuk mencegah secara dini, agar penyakit tidak semakin parah. Ini yang harus terus kita sosialisasikan, supaya masyarakat bisa mengetahui tentang program ini,” ujarnya. (Alan)












