Cabai Penyumbang Inflasi Tertinggi

Pedagang cabai merapikan dagangannya. Berdasarkan pantauan BPS, cabai rawit mengalami kenaikan indeks harga sebesar 32,65 persen, sehingga memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,1153 persen.

CABAI rawit menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,44 persen pada bulan November 2023. Indeks Harga Konsumen (IHK) terpantau mengalami kenaikan menjadi 115,12.

Berdasarkan pantauan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Kota Minyak disebabkan adanya kenaikan harga lima kelompok pengeluaran.

Di antaranya, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,86 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,90 persen. Kelompok kesehatan 0,06 persen. Transportasi 0,78 persen dan perawatan pribadi serta jasa lainnya sebesar 1,28 persen.

Kepala BPS Balikpapan, Marinda Dama Prianto melalui rilis tertulis mengungkap, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi di Balikpapan adalah cabai rawit.

“Cabai rawit mengalami kenaikan indeks harga sebesar 32,65 persen. Sehingga memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,1153 persen,” terangnya dalam rilis tersebut, dikutip Rabu (6/12/2023).

Berdasarkan pantauan aplikasi seputar harga bahan pokok terkini, cabai rawit dijual rata-rata Rp91 ribu per kilogram. Sementara bawang merah Rp31.600 per kilogram. Beras premium mencapai  Rp16.450  per  kilogram. Sementara harga gula Rp 17.300 per kilogram.

Selanjutnya, komoditas angkutan udara mengalami kenaikan indeks harga sebesar 4,82 persen, memberikan andil 0,1036 persen terhadap inflasi Kota Minyak. Diikuti harga beras dengan kenaikan indeks 2,34 persen, memberikan kontribusi 0,0825 persen terhadap inflasi.

Komoditas lain penyumbang inflasi adalah emas dan perhiasan naik 4,19 persen dengan andil 0,0554 persen dan sayur bayam naik 26,27 persen memberikan andil 0,0296 persen.

Sementara itu, dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks harga, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,29 persen. Rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar -0,01.

Adapun kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks harga yakni kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga. Berikutnya, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kelompok pendidikan serta kelompok penyediaan makanan dan minuman (restoran).

Dari 90 kota IHK, inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar 1,05 persen dengan IHK sebesar 118,64. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Padangsidimpuan sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 118,80. (hariadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *