Perum Bulog Sub Divre Tarakan menyerap sebanyak 100 ton gabah kering panen (GKP) dari petani Kabupaten Bulungan.
Kepala Gudang Bulog Bulungan, Oktavianur, menyatakan bahwa penyerapan gabah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga stok beras, dan mendukung kesejahteraan petani.
“Kami telah menyerap 100 ton gabah dari beberapa wilayah sentra produksi seperti Tanjung Palas, Tanjung Palas Timur, dan Peso. Serapan ini akan terus berlanjut seiring panen yang masih berlangsung di beberapa titik,” kata Oktavianur, belum lama ini.
Ia menyebut, harga pembelian disesuaikan dengan harga pembelian pemerintah (HPP), untuk menjaga kestabilan dan menghindari permainan oleh tengkulak.
Penyerapan ini bukan hanya penting untuk cadangan pangan nasional, tetapi juga memberikan rasa aman bagi petani bahwa hasil panen mereka memiliki pasar yang pasti.
“Petani kita butuh jaminan bahwa hasil mereka akan dibeli dengan harga yang layak. Inilah salah satu peran Bulog sebagai off taker. Kita tidak hanya berbicara soal beras murah, tapi juga beras petani yang terserap dan bisa menjadi bagian dari ketahanan pangan,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Bulungan, Syarwani mengungkapkan, Bulog yang membeli hasil panen petani di Bulungan, juga dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Bumi Tenguyun.
Meski begitu, ujarnya, perlu ada ketersediaan alat pengering yang menjadi kunci, agar gabah yang dihasilkan oleh petani dapat diserap secara maksimal.
“Kita berharap daya serap pascapanen ini bisa lebih meningkat lagi. Apalagi saat ini kita terus mendorong sektor pertanian,” ujar Syarwani, Senin (12/5/2025).
Ia juga menegaskan Pemkab Bulungan terus berkomitmen dalam meningkatkan kolaborasi bersama Bulog. Termasuk juga meningkatkan daya beli produk pertanian, utamanya beras bagi masyarakat Bulungan.
Karena itu, pegawai di lingkup Pemkab Bulungan diminta untuk mengonsumsi beras petani lokal. Sehingga, ada pasar yang jelas bagi produksi beras petani lokal.
“Jadi, selain diserap oleh Bulog, hasil panen bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat kita, terutama yang berstatus ASN,” ujarnya. (Alan)












