BPBD Siapkan Sistem Peringatan Dini

Ilustrasi sistem peringatan dini yang akan digunakan BPBD Berau. / IST

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau tengah menyiapkan konsep baru untuk memperkuat identifikasi dini bencana, khususnya banjir. Salah satu inisiatif yang dikembangkan adalah penerapan Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat, menyampaikan bahwa sistem ini dirancang untuk mendeteksi potensi luapan air sungai dari hulu ke hilir secara cepat dan akurat.

“EWS bertujuan memberikan informasi lebih awal kepada masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS), agar mereka bisa melakukan evakuasi sebelum banjir terjadi,” ujarnya, Senin (16/6/2025).

Sistem ini akan menjadi perangkat utama saat memasuki musim penghujan yang biasanya berlangsung pada Oktober hingga Desember. Pada periode tersebut, curah hujan tinggi kerap memicu peningkatan debit air sungai secara drastis dan berisiko menyebabkan banjir bandang.

“Dengan EWS, kita bisa memantau ketinggian air secara real-time. Ketika mencapai ambang batas tertentu, sistem akan mengirimkan notifikasi kepada warga dan tim penanganan bencana,” jelasnya.

Pemasangan alat ini direncanakan mulai direalisasikan dalam waktu dekat. Namun, proses pengadaan tetap mengikuti prosedur pengadaan barang dan jasa pemerintah yang berlaku.

“Alat ini menyangkut keselamatan masyarakat, jadi harus melalui proses yang akuntabel dan transparan. Kami targetkan tahun ini alat sudah terpasang,” tambahnya.

Meski demikian, Nofian menegaskan bahwa teknologi hanyalah satu bagian dari strategi mitigasi. Sistem peringatan dini tidak akan efektif jika tidak didukung oleh kesiapsiagaan masyarakat. Untuk itu, BPBD juga telah memulai koordinasi awal dengan pemerintah desa, kecamatan, relawan, dan tokoh masyarakat guna menyusun rencana pelatihan dan sosialisasi di titik-titik rawan banjir.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Ini kerja bersama semua elemen, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat. Jika kita kompak, korban bisa ditekan dan kerugian bisa diminimalkan,” pungkasnya. (RIZAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *