Bangun Ekonomi Sebatik, KUPP Libatkan Pengusaha Lokal

Diskusi bersama masyarakat yang digelar KUPP Sebatik di salah satu rumah makan, Rabu (11/12/2024).

SEBATIK, NOSAKALTARA – Pemerintah terus berupaya mengembangkan pusat-pusat ekonomi baru di wilayah perbatasan. Salah satunya di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Di pulau yang terletak di ujung utara Kaltara ini, pemerintah telah membangun pelabuhan, yang menjadi pintu gerbang strategis bagi aktivitas ekonomi dan pemerintahan antara Indonesia dan negara-negara tetangga.

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Sungai Nyamuk, Syaharuddin mengatakan, demi mewujudkan kemajuan ekonomi di Pulau Sebatik, pihaknya secara intens membangun koordinasi bersama institusi lain.

“Efeknya nanti diharapkan melahirkan pemikiran-pemikiran positif untuk membangun ekonomi Pulau Sebatik ke depannya melalui sektor maritim. Seperti industri, pabrik, galangan kapal, dan mendorong lebih luas destinasi wisata yang estetik sehingga akan memiliki nilai jual,” kata Syaharuddin lewat keterangan resmi yang diterima Nosakaltara.com pada Kamis, 12 Desember 2024.

Menurutnya, Sebatik memiliki potensi perekonomian, lokasi strategis, serta dukungan akses formal yang dapat terus maju dan berkembang.

Perkembangan dan kemajuan ekonomi tidak terlepas dari konektivitas transportasi yang efektif dan efisien.

Pelabuhan Sungai Nyamuk, lanjut Syaharuddin, merupakan satu-satunya pelabuhan umum yang terletak di bagian utara Pulau Sebatik, dan menjadi refresentasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.

“Kami juga terus meningkatkan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat. Tidak hanya membangun berbagai fasilitas pendukung, termasuk juga spot-spot kreatif yang bisa dinikmati oleh masyarakat,” ungkapnya.

Sebagai satu-satunya pelabuhan umum yang berada di Pulau Sebatik, Pelabuhan Sungai Nyamuk sekaligus menjadi beranda Indonesia di perbatasan.

Pelabuhan, kata alumnus AIPI Makassar ini, sebagai konektivitas antarpulau di Indonesia dan antarnegara seperti Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand, dan Singapura.

“Seiring peningkatan kunjungan kapal setiap tahunnya yang berdampak pada aktivitas bongkar muat barang, mendorong pelabuhan harus terus ditingkatkan fasilitas layanannya, agar dampak tersebut dapat terus dirasakan masyarakat sebagai pengguna,” ujarnya.

Syaharuddin menuturkan, guna mendorong laju tumbuh ekonomi, pihaknya juga terus melakukan berbagai inovasi dengan melibatkan kalangan pengusaha yang ada di Sebatik.

Salah satunya, dengan membentuk perusahaan pada sektor maritim yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.

“Alhamdulillah telah terbentuk satu jasa pengurusan transpotasi atau JPT. Fungsinya mengurus kendaraan yang melakukan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan, serta pengiriman atau penerimaan barang ke berbagai pelabuhan tujuan,” ujarnya. (ALAN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *