Balap Perahu Panjang Ditiadakan

Tradisi Baturunan Parau yang digelar setiap hari jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb. (Rizal/Disway Kaltim)

SEJUMLAH rangkaian acara yang sedianya digelar untuk memperingati hari jadi ke-72 Kabupaten Berau dan HUT ke-215 Kota Tanjung Redeb tidak akan sepenuhnya berlangsung sesuai jadwal. Mayoritas kegiatan yang melibatkan keramaian ditunda atau bersifat tentatif hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Salah satu penyebabnya adalah instruksi dari Kementerian Dalam Negeri kepada seluruh kepala daerah untuk menunda semua jenis kegiatan yang bersifat seremonial yang dinilai hanya memboroskan anggaran.

Ketua Panitia Hari Jadi ke-72 Kabupaten Berau dan ke-215 Kota Tanjung Redeb, Hendratno menyampaikan, berdasarkan rapat Forkopimda, hanya ada beberapa yang bisa diakomodasi.

“Sampai saat ini yang berkenan diakomodir dalam rapat Forkopimda hanya upacara dan sidang paripurna, untuk balap perahu panjang tidak ada,” ungkap Hendratno, Kamis (4/9/2025).

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Berau, Amiruddin, menegaskan, lomba perahu panjang tidak dilaksanakan di perayaan tahun ini.

“Selain karena instruksi, kegiatan lomba perahu panjang juga tidak teranggarkan di Dispora dan sudah dibahas di Forkopimda,” tegas Amiruddin.

Saat ini, tidak ada komunitas resmi atau kepengurusan legal yang menaungi perahu panjang di Bumi Batiwakkal. Jika dipaksakan dianggarkan melalui Dispora, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

“Nanti kami yang kena ketika ada pemeriksaan,” ujarnya.

Dispora Berau sudah pernah meminta untuk membentuk komunitas atau kepengurusan perahu panjang agar memiliki legalitas. Menurutnya, perahu panjang bisa berada dalam naungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI).

Pada peringatan hari jadi tahun ini, bukan hanya balap perahu panjang yang ditiadakan, banyak event yang sudah direncanakan sebelumnya juga ditunda, seperti Manutung Jukut, Karnaval Budaya, dan kegiatan lainnya.

Menanggapi ditiadakannya lomba perahu panjang pada rangkaian Hari Jadi ke-72 Kabupaten Berau dan ke-215 Kota Tanjung Redeb September ini, masyarakat merasa kecewa.

Menurut Ketua Mayang Santana Perahu Panjang, Masrani, absennya tradisi tersebut membuat suasana peringatan tahun ini terasa hambar. Padahal, lomba perahu panjang selama ini selalu menjadi magnet yang menarik ribuan warga untuk berkumpul di tepian Sungai Segah.

“Seharusnya lomba perahu panjang ini tetap menjadi acara utama. Karena sejak dulu kegiatan ini rutin dilaksanakan dalam setiap perayaan,” tutur Masrani. (RIZAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *