Serangan besar-besaran ke Gaza oleh Israel akan segera di gelar, di mana pada 15 Oktober Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel telah mengunjungi barisan garda depan.
Meskipun masih dalam persiapan melakukan serangan darat, namun pihak Israel masih terus melakukan rangkaian serangan udara.
Israel ancam akan ada serangan besar di Gaza dan hal ini terlihat dari barisan tank serta roket telah dipersiapakan oleh pihak Israel di garis perbatasan.
Meskipun demikian pihak Israel sendiri belum mengungkapkan kapan waktu pastinya mereka akan memulai melakukan serangan besar-besarannya ke Gaza.
Menurut pihak Israel, mereka akan langsung melakukan serangakaian serangan serentak, mulai dari laut, darat dan udara.
Akan tetapi dari tayangan CCTV live wilayah Gaza, pihak Israel masih terus melakukan pengeboman di beberapa titik pada Minggu 15 Oktober 2023-tangkapan layar youtube@aljazeera-
Dalam mempersiapkan serangan ini, pihak Israel sebelumnya telah mengeluarkan peringatan agar warga Gaza segera melakukan evakusi menjelang serangan tersebut.
Penyerangan ini merupakan gerakan balasan dari Israel atas serangan Hammas beberapa waktu lalu dan seakan serangan kali ini merupakan salah satu usaha Israel untuk dapat menduduki Gaza.
Dari tayangan CCTV live wilayah Gaza pada saat ini, pihak Israel masih terus melakukan pengeboman di beberapa titik.
Rencana penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh Israel dan keinginannya untuk menduduki Gaza ternyata mendapatkan pertentangan dari Joe Biden selaku Presiden Amerika.
Dalam sebauh wawancara, Biden mengatakan pendudukan Gaza akan menjadi ‘kesalahan besar’.
Hal tersebut menurut Biden akan menjadi penciptaan koridor kemanusiaan bagi orang-orang di Gaza untuk keluar dan bantuan dapat disalurkan.
“Saya yakin Israel akan bertindak berdasarkan aturan perang,” kata Biden dalam wawancara dengan salah satu media di Amerika.
Meskipun demikian, Biden tetap memberikan dukungannya agar dapat menghabisi pasukan Hammas yang telah melakukan penyerangan pada 7 Oktober lalu karena menurutnya Hammas bukanlah mewakili warga Palestina.
Sejak melakukan serangan balasannya, kurang lebih sebanyak 2.670 warga Palestina tewas, di mana seperempatnya adalah anak-anak.
Sedangkan warga Israel yang tewas dalam operasi militer Hamas mencapai 1.400 orang, termasuk 286 tentara dan 200 anggota Hamas telah ditahan di Tepi Barat.
Selain itu, atas rencana dari Israel untuk melakukan penyerbuan besar-besaran ini juga mendapatkan peringatan tegas dari Iran.
Iran mengatakan bahwa akan terjadi eskalasi regional jika militer Israel memasuki Gaza untuk melakukan invasi darat.
Hossein Amir-Abdollahian selaku Menteri Luar Negeri Iran mengungkappkan bahwa serangan Israel harus dihentikan karena hanya akan membunuh lebih banyak anak-anak di Gaza.
Jika Israel memutuskan untuk memasuki Gaza, para pemimpin perlawanan akan mengubahnya menjadi kuburan tentara mereka,” tambahnya.(disway.id)