Program “Bulungan Hijau” kini dihadapkan pada tantangan serius, yakni persoalan sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Bulungan.
Tumpukan sampah masih sering terlihat, terutama di kawasan padat penduduk. Kondisi itulah yang dinilai dapat menghambat langkah Pemkab Bulungan dalam mewujudkan lingkungan hijau dan sehat, sebagaimana dicanangkan dalam program Bulungan Hijau.
Bupati Bulungan, Syarwani mengungkapkan bahwa Pemkab telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7 miliar pada tahun ini, khusus untuk penanganan sampah, sebagai bagian dari upaya mewujudkan Bulungan Hijau.
“Anggaran itu kita kucurkan melalui program Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE), yang menyasar pengelolaan sampah hingga ke tingkat desa,” ujar Syarwani, Senin (9/6/2025).
Menurutnya, anggaran tersebut akan mendorong desa-desa agar mampu mengelola sampah, khususnya plastik menjadi produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.
“Kita harapkan kepala desa dan masyarakat bisa berinovasi dalam mengolah sampah plastik menjadi sesuatu yang bernilai. Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga soal ekonomi sirkular,” tuturnya.
Meski program Bulungan Hijau telah berjalan, Syarwani juga tak menampik bahwa kenyataan di lapangan masih jauh dari harapan.
“Realitanya, volume sampah terus meningkat. Penanganannya tidak bisa diselesaikan hanya dalam satu atau dua tahun. Ini pekerjaan rumah jangka panjang yang butuh sinergi semua pihak,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah bukan semata tanggung jawab petugas kebersihan, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha dan sektor swasta.
“Saya mendorong agar mulai mengurangi penggunaan kantong plastik. Kita harus beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya. (Alan)












