Polisi Kantongi Ciri-Ciri Pelaku

Jasad seorang perempuan ditemukan di eks Bumi Perkemahan Mayang Mangurai, Kamis (28/9/2023).

PENEMUAN jasad seorang perempuan berinisial SF (34), di dekat penangkaran buaya eks Bumi Perkemahan Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk, mulai ada titik terang.

“Sudah ada titik terang. Kini tengah memasuki penyelidikan. Kemungkinan beberapa hari ke depan kasus ini bisa terungkap,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Berau, Iptu Ardian Rahayu Priatna, Minggu (1/10/2023).

Pihaknya juga telah meminta keterangan 10 orang, untuk mengungkap kasus tersebut. Dan, pihaknya pun sudah menerima hasil visum dari RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb.

“Dari hasil visum, itu ada bekas lebam di bagian wajah korban,” ujarnya.

Untuk itulah, dugaan sementara SF merupakan korban pembunuhan. “Mungkin sempat ada beberapa perlawanan. Tapi untuk arah siapa yang melakukan tindak pidana (pembunuhan, Red) ini, (pelaku) sudah ada gambaran. Cuma motifnya kami belum tahu,” ungkapnya.

“Jika ada informasi-informasi tambahan, bagi masyarakat ataupun media, bisa mengabarkan ke kami. Karena tentunya, kami membutuhkan informasi yang lebih banyak lagi untuk menyelesaikan kasus ini,” lanjut Ardian.

Sebelumnya, tiga warga yang berkunjung ke Mayang Mangurai hendak melihat buaya. Namun, dikagetkan dengan adanya jasad yang dalam posisi tertelungkup di dekat kandang buaya.

Penemuan itu pada Kamis 28 September 2023, sekitar pukul 12.00 Wita. Perempuan tersebut belakangan diketahui berinisial SF. Warga Kampung Merasa, Kecamatan Kelay.

Menurut keterangan dari kerabat SF, Yohana, SF dikenal sebagai perempuan yang baik dan peduli terhadap teman-temannya.

“Dia orangnya baik, terus itu care juga. Di dalam pertemanan kami, dia yang paling tua. Dan, kami anggap sebagai kakak kami,” kata Yohana.

Dikatakan, SF merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Memiliki 2 anak (laki-laki dan perempuan), pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Terakhir dirinya berkomunikasi dengan SF pada Rabu, 27 September 2023 sore. Melalui pesan WhatsApp.

“Saat itu, saya lagi di Long Lanuk, setelah besok paginya sepulang dari Long Lanuk, sekitar pukul 10.00 Wita, saya chat dia, namun WhatsApp-nya tidak aktif,” kenangnya.

Dirinya pun syok dan tidak menyangka atas kejadian yang menimpa kerabatnya itu. “Setelah dapat kabar begitu, saya kaget, dan tidak bisa bicara apa-apa lagi,” tuturnya.

Dirinya berharap kepada pihak kepolisian untuk terus mengupayakan, agar pelaku dapat ditemukan dan ditangkap, serta diberikan hukuman yang setimpal. (RIZAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *