Masyarakat Krayan Hulu, Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan menggelar aksi, di depan Kantor Camat Krayan Selatan, Kamis (27/2/2025).
Dalam aksi itu, masyarakat membentangkan spanduk dan poster. Salah satunya bertuliskan “KAMI BUTUH JALAN ASPAL, BUKAN MAKAN GRATIS.”
Kepala Adat Krayan Hulu, Yasan Paren dalam penyampaiannya, menyebut ada enam poin tuntutan masyarakat.
Yang pertama, meminta pemerintah segera mengaspal jalan, serta membangun jembatan permanen di wilayah perbatasan, yang menghubungkan antarwilayah di Krayan.
Kedua, pemerintah segera membuka jalan perbatasan Indonesia-Malaysia, di Ba’ Siuk Krayan Selatan, demi meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Yang ketiga, penyediakan listrik 24 jam di wilayah .Krayan Selatan. Keempat, pengaspalan bandara perintis, dan meningkatkan fasilitas serta infrastruktur bandara di Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan, yang merupakan satu-satunya akses ke wilayah itu.

Poin kelima, Presiden RI segera menetapkan Krayan Raya sebagai daerah otonomi baru (DOB). Terakhir, menuntut segera menuntaskan jalan Malinau-Krayan.
Terkait aksi masyarakat Krayan Selatan itu, anggota DPRD Kaltara, Tamara Moriska berharap apa yang menjadi tuntutan masyarakat dapat diwujudkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Karena yang yang menjadi tutuntan masyatakat, kata legislator daerah pemilihan Nunukan, itu merupakan kebutuhan masyarakat yang ada di kawasan perbatasan.
“Itu keinginan masyarakat, tidak ada larangan menyampaikan apa pun keinginan mereka. Pada prinsipnya, saya pribadi sangat mendukung, mungkin harus mekar (jadi DOB), agar pemerataan pembangunan bisa cepat tercapai,” ujar Tamara. (Alan)












