TEWASNYA ajudan Kapolda Kaltara masih terus diselidiki. Pihak Kabid Humas Polda Kaltara mengungkapkan sosok penemu pertama jasad ajudan Kapolda Kaltara.
Menurut Kombes Pol Budi Rachmat selaku Kabid Humas Polda Kaltara bahwa yang menemukan jasad Brigpol Setyo Herlambang pertama kali adalah rekan-rekan sesama ajudan Kapolda Kaltara.
Adapun ajudan sosok yang menemukan Brigpol Setyo berinisial K yang tak lama setelah peristiwa tewasnya salah satu ajudan Kapolda Kaltara tersebut.
Kombes Budi juga menjelaskan bahwa pengakuan penemu jasad ajudan Kapolda Kaltara yang merupakan saksi K, saat itu terkejut saat membuka kamar yang melihat Brigpol Setyo telah terkapar bersimbah darah.
“Saksi K saat itu sedang memfoto makanan yang dimasaknya dan kemudian masuk kedalam kamar untuk mengambil pakaian,” jelasnya.
Begitu mengetahui kondisi Brigpol Setyo, saksi K langsung menghubungi pihak Mabes dan pihak Mabes segera datang serta melakukan pengecekan terhadap korban.
Senjata Brigpol Setyo Terbungkus Kain
Dalam penjelasannya, Kombes Budi mengungkapkan bahwa senjata Brigpol Setyo dibungkus dengan kain.
“Dengan dibungkusnya senjata itu sehingga tidak terdengar suara letusan,” terang Brigpol Setyo.
Selain itu Kombes Budi juga menjelaskan bahwa dugaan kelalaian atas tewasnya Brigpol Setyo merupakan asumsi awal. “Itu asumsi awal dan hal tersebut mungkin dapat berubah.
Asumsi atau dugaan kelalaian atas tewasnya Brigpol Setyo juga mendapatkan pertanyaan dari Reza Indragiri selaku Ahli Psikologi Forensik.
Selain itu Reza juga mempertanyakan kenapa ajudan Kapolda Kaltara dirumah dinas saat jam kerja dan membersihkan senjata.
Menurut Reza, berdasarkan berita yang beredar mengundang pertanyaan publik terkait situasi sekitar kasus ini.
Brigpol Setyo Herlambang meninggal dunia pada hari Jumat sekitar pukul 13.10 WITA, di mana dilingkungan rumah dinas Kapolda Kaltara.
“Pertanyaan pertama kurang dari 24 jam setelah kejadian, Polda kaltara sudah bisa menyampaikan kepada publik sebuah dugaan atau sebuah spekulasi bahwa ini bukan bunuh diri namun kelalaian,” terang Reza.
“Dengan pernyataan tersebut terkesan bahwa Polda Kaltara menutup kemungkinan bunuh diri atau di bunuh, meskipun baru hanya dugaan,” tambahnya.
Selain itu Reza juga menyampaikan bahwa peristiwa tewasnya Brigpol Setyo terjadi pada Jumat pukul 13.10 WITA yang dapat diasumsikan sebagai hari kerja dan jam kantor.
“Jika jam kerja, tentunya Kapolda tidak berada di rumah dinas melainkan di Mapolda atau di tempat lain terkait dengan pekerjaan yang saat itu harus dia lakukan,” tambahnya.(disway.id)