TANJUNG SELOR, NOSAKALTARA – Penanganan stunting menjadi perhatian serius Bupati Bulungan, Syarwani. Karena itu, ia mengajak semua pihak berkolaborasi.
Karena menurutnya, mustahil persoalan stunting dapat diselesaikan secara cepat, jika hanya mengandalkan pemerintah daerah saja.
“Penanganan stunting ini kan harus dilaksanakan secara kolaboratif. Tidak mungkin hanya sekadar dari sisi pemda saja,” kata Syarwani.
Perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) di daerah operasionalnya, kata Syarwani, bisa mendukung program penanganan stunting.
“Dinkes Bulungan juga sudah memiliki peta yang berkaitan dengan masalah stunting ini. Sehingga dengan skema kita, mungkin ada satu kecamatan yang ditangani oleh perangkat daerah ataupun ditambah dengan stakeholder, ataupun para pengusaha. Upaya itu kan bagian daripada bentuk kolaboratif kita,” ujarnya.
Disebutkannya, meski sejumlah program telah disiapkan sejak lama dalam menangani stunting. Tapi pihaknya akan mengawali langkah penanganan stunting, dengan membangun sistem pembangunan kesehatan di desa, serta penguatan fasilitas kesehatan di setiap desa seperti posyandu, polindes, dan puskesmas pembantu (Pustu).
Penanganan stunting memang perlu pemetaan komprehensif, sehingga dalam penanganan akan lebih terarah, akurat, dan sistematis.
“Salah satu langkah yang kita ambil adalah pemberian nutrisi. Apa yang sudah dilakukan pihak swasta baru-baru ini, itu kita sambut dengan baik. Kita berharap, kegiatan serupa bisa dilakukan oleh pihak swasta yang lainnya,” ujarnya. (ALAN)