Bangun Eks Kampung Transmigrasi

Workshop ketransmigrasian yang digelar Disnakertrans Berau

KEKAYAAN sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Berau sepatutnya menjadi modal dasar bagi pembangunan daerah-daerah atau kampung-kampung eks transmigrasi.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) berupaya melakukan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) tentang ketransmigrasian dengan menggelar workshop pada Rabu (4/12/2024).

Kegiatan workshop dibuka secara resmi oleh Bupati Berau yang diwakili Sekretaris Kabupaten Berau, Muhammad Said. Dalam sambutannya, Muhammad Said menyampaikan, Pemkab Berau menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini sebagai langkah pengembangan kawasan transmigrasi.

“Kesempatan ini juga sangat berharga bagi seluruh elemen ketransmigrasian Kabupaten Berau, untuk bersama-sama menemukan solusi atas berbagai persoalan maupun tantangan yang dihadapi,” kata Said.

Menurutnya, hal ini menjadi kian penting, mengingat posisi Kabupaten Berau sebagai salah satu wilayah mitra dari Ibukota Nusantara, yang juga menjadi wilayah transmigrasi dan dituntut memiliki kesiapan.

“Sampai saat ini, kami juga terus mendorong pertumbuhan kampung-kampung transmigrasi agar lebih berkembang,” tuturnya.

Selain itu, Pemkab Berau juga terus berupaya untuk menyelesaikan persoalan status lahan transmigrasi yang sampai saat ini masih menjadi persoalan.

“Seperti yang terjadi di Kampung Harapan Jaya, Kecamatan Segah,” imbuhnya.

Melalui kesempatan ini, dirinya mendorong seluruh perangkat terkait, khususnya Disnakertrans Kabupaten Berau, untuk bersama-sama saling bersinergi dan berkolaborasi dalam pelaksanaan kebijakan ketransmigrasian di Kabupaten Berau, sehingga memberikan kesejahteraan untuk masyarakat secara adil dan merata.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Berau, Zulkifli Azhari mengatakan, workshop pada hari dilakukan nertujuan untuk memberikan pemahaman terkait permasalahan yang berkaitan dengan lahan-lahan transmigrasi.

“Selama musrembang, yang menjadi permasalahan adalah banyak kaitan dengan lahan-lahan transmigrasi,” kata Zulkifli.

Melalui kegiatan ini, ia berharap semua dapat berdiskusi secara terbuka, saling mendengarkan dan berkolaborasi untuk mencari solusi permasalahan yang ada.

“Mungkin permasalahan-permasalahan yang selama musrembang selalu ada ini, saat ini kita bisa bersama-sama mencari solusi, mencari pemecahan masalah yang ada,” tandasnya. (RIZAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *