PENGERJAAN proyek DAS Ampal, tak pernah sepi dari sorotan publik. Teranyar, warga RT 15 Kelurahan Gunung Samarinda, Perumahan Wika, Balikpapan memprotes kontraktor PT Fahreza akibat jalan yang rusak.
Warga Wika telah menanti berbulan-bulan, memberi kesempatan PT Fahreza yang telah merusak jalan lingkungan. Tapi, janji tinggal janji.
Jalan yang rusak tak juga dibenahi. Kemarin, mereka beramai-ramai melakukan aksi protes, menagih janji janji kontraktor pelaksana, PT Fahreza Duta Perkasa.
Sebab perusahaan yang telah dilaporkan KPK, itu berjanji akan memperbaiki jalan. Yang amburadul akibat aktivitas pekerjaan proyek DAS Ampal. Anggota Komisi II Parlemen Balikpapan, Slamet Iman Santoso menjelaskan, kemarin warga lingkungannya melakukan protes karena janji PT Fahreza zonk, alias nihil.
“Belum adan perbaikan seperti yang dijanjikan PT Fahreza,” ujar politisi PKS yang juga Ketua RT 15 Gunung Samarinda, itu, Senin (14/8/2023).
Iman mengatakan, PT Fahreza tak menepati janji memperhatikan komplain warga terkait perbaikan jalan lingkungan.
Padahal janji tersebut pernah diutarakan PT Fahreza di awal pelaksanaan, Januari awal tahun 2023. “Pekerjaan itu sejak Januari sudah pernah ada, tapi belum tuntas sampai Agustus ini ada stag, tidak ada perbaikan, tidak ada pekerjaan untuk penyelesaiannya,” tandasnya.
Slamet mengungkap, banyak jalan lingkungannya yang rusak karena proyek DAS Ampal. “Pertama jalan berlubang, jalan rusak akibat alat berat mereka. Kedua, fasum fasos seperti tiang listrik PJU ada beberapa tiang yang miring instalasinya. Ketiga, pembatasan median jalan sudah hancur,” beber Slamet.
Dari aksi protes kemarin, akhirnya warga telah mendapat kesepakatan dengan pihak PT Fahreza. Perusahaan kontroversial itu berjanji akan melakulan perbaikan jalan lingkungan dalam tiga hari ke depan.
“Paling lambat hari Rabu, PT Fahreza kerjakan,” imbuhnya. “Tapi terlepas dari pengaspalan, kami minta dilakukan pengaspalan 280 meter. Kembalikan seperti semula yang tadinya mulus,” katanya.
(ADHI SUHARDI)