Sektor Pariwisata di Kabupaten Berau telah mengalami banyak pengembangan dan penyesuaian.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau ingin mewujudkan pengembangan destinasi dan peningkatan daya tarik wisata berkelanjutan dengan berencana memperbarui isi naskah Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) 2016/2031.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menuturkan pengembangan destinasi wisata alam merupakan langkah penting dalam memperkaya potensi pariwisata suatu daerah.
“Strategi kita dalam pengembangan destinasi wisata alam yang berkelanjutan seperti meliputi pemeliharaan lingkungan, pengembangan infrastruktur, promosi wisata, serta keterlibatan masyarakat lokal,” tutur Bupati Sri Juniarsih Mas, Senin (26/8/2024).
Bupati menjelaskan, pengembangan wisata merupakan hal penting dan menjadi prioritas bagi Pemkab Berau.
Mengingat, posisi Kabupaten Berau sebagai salah satu mitra Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Pemkab Berau telah berupaya optimal dalam mengembangkan sektor potensial ini,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, melalui Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Samsiah Nawir mengatakan, langkah ini dilakukan demi mendapatkan formula baru dalam proses penerapan kebijakan pariwisata daerah.
Diakui Samsiah, Ripparda sudah lama berjalan dan perlu peremajaan.
Langkah tersebut sangat penting sebagai upaya untuk menyesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025/2045.
“Ini kami anggap penting. Yang mana kita ketahui Pemkab Berau memiliki visi pengembangan sektor pariwisata menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Tahapannya pun sudah dimulai,” katanya.
Menurutnya, visi pengembangan pariwisata sudah mulai berubah, khususnya di Disbudpar.
Saat ini, sudah menjadikan sektor budaya sebagai bagian dari konsep besar pariwisata. Dimana sebelumnya, kebudayaan yang membawahi pengembangan sektor pariwisata.
“Memang dibutuhkan pandangan yang terbaru dan modern, karena pariwisata kita tidak boleh jalan di tempat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, proses kajian akademik diklaim telah berlangsung.
Disbudpar Berau menggandeng Politeknik Pariwisata NHI Bandung.
“Proses penandatanganan MoU bakal dilangsungkan dalam waktu dekat ini,” ungkapnya.
“Dipilihnya Poltekpar NHI Bandung karena kampus tersebut dianggap sebagai lembaga studi yang memiliki kekhususan dalam mempelajari dunia pariwisata,” pungkasnya.