PT Berau Coal Gelar Pelatian Menjahit Busana Batik
SEBAGAI upaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan mendukung ekonomi kreatif di Kabupaten Berau, PT Berau Coal melaksanakan Pelatihan Menjahit Busana Batik menggunakan kain batik Berau, dengan menghadirkan pemateri yang ahli di bidangnya.
Pelatihan ini berlangsung selama lima hari, dimulai sejak Selasa (4/6/2024) di ruang pelatihan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Berau.
Pelatihan ini dibuka oleh Sri Aslinda Gamalis selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Berau. Dalam kegiatan ini turut hadir juga perwakilan dari Diskoperindag Berau, Disnakertrans Berau dan Rumah BUMN Berau.
Dalam sambutannya, Sri Aslinda Gamalis menuturkan, pelatihan yang diselenggarakan merupakan salah satu upaya dalam menjaga warisan budaya. Pihaknya berharap, PT Berau Coal sebagai mitra pemerintah, dapat terus mendukung hal tersebut guna menggali potensi daerah.
“Batik merupakan warisan budaya yang sangat penting untuk bangsa kita. Melalui pelatihan ini kita menjaga warisan budaya dengan menambah nilai ekonomi di dalamnya. Saya harap PT Berau Coal akan terus menyelenggarakan kegiatan ini di setiap kecamatan,” tuturnya.
Sebanyak 16 peserta yang berasal dari berbagai kampung lingkar tambang mengikuti pelatihan ini. Sebelum dilatih menjahit, para peserta terlebih dahulu dibekali dengan materi tentang kain batik, cara kombinasi kain batik hingga cara menggambar desain busana oleh Anisah Dhiyah Azizah selaku Fashion Designer.
“Menjahit kain batik berbeda dengan menjahit kain non batik. Diperlukan keahlian khusus,” ucap Aprita Lestari selaku Community Base Development Superintendent PT Berau Coal.
Aprita Lestari mengatakan, pelatihan menjahit busana batik termasuk dalam program unggulan PPM PT Berau Coal, yakni pengembangan ekonomi khusus untuk peningkatan kapasitas pelaku UMKM. Dirinya mengungkapkan pelatihan ini diadakan guna melanjutkan program PPM sebelumnya, yaitu pelatihan membatik.
“Latar belakang kita melaksanakan pelatihan ini adalah selain memberdayakan masyarakat juga tindak lanjut dari program pelatihan membatik di beberapa kampung yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Dirinya berharap, peserta pelatihan tetap konsisten dalam mengikuti pelatihan ini, sehingga peserta bisa kembali melatih penjahit lainnya.
“Kita harap peserta bisa kembali melatih penjahit yang ada, khusus kain batik agar batik lokal bisa dikembangkan lagi,” harapnya.
Sementara itu, salah satu peserta asal Kampung Long Lanuk, Marsono, merasa kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilannya, dan berharap kegiatan ini akan terus dilaksanakan.
“Saya rasa pelatihan ini sangat bermanfaat. Selama ini di kampung, khususnya untuk laki-laki tidak ada penjahit, maka dari itu dengan mengikuti pelatihan ini, saya bisa mendapatkan keterampilan dan membawa hal baru kepada warga di kampung. Saya harap pelatihan ini bisa diadakan setiap tahun agar keterampilan kami semakin terasah lagi,” katanya. (ADVERTORIAL)