Percepatan Penanganan Stunting

Wakil Bupati Berau, Gamalis saat mengikuti rapat virtual Konsolidasi Intervensi Pencegahan Stunting secara nasional di Ruang Rapat Bapelitbang, Senin (20/5/2024)./Saharuddin

Wabup Ikut Rapat Peluncuran Program 10 Pasti

Pencegahan dan penanganan stunting terus dilakukan pemerintah, tak terkecuali di Bumi Batiwakkal. Percepatan demi percepatan dilakukan, ada yang menjadi program pemerintah daerah, ada juga dari pemerintah pusat.

Wakil Bupati Berau, Gamalis yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Berau, mengikuti rapat virtual Konsolidasi Intervensi Pencegahan Stunting secara nasional di Ruang Rapat Bapelitbang.

Gamalis mengatakan, rapat ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, dan berlangsung selama dua hari. Pada rapat itu juga membahas tentang program yang diluncurkan oleh kementerian yakni program 10 Pasti.

“Hari ini kita menghadiri rapat virtual tentang konsolidasi intervensi serentak pencegahan stunting secara nasional,” ujarnya, Senin (20/5/2024).

Lanjutnya, Berau masuk dalam regional dua, bersama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali dan Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk bekerja sama melakukan penanganan stunting.

“Untuk angka stunting, hasil dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) kita di angka 23 persen. Ini tidak hanya di Kabupaten Berau, kita juga tidak bisa menyalahkan itu, yang penting bagaimana caranya kita lebih konsisten dan komprehensif lagi untuk melakukan penurunan angka stunting ini,” ungkapnya.

Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, terus berupaya dalam menekan tingginya angka stunting di Bumi Batiwakkal pada tahun ini.

Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Berau, Muhammad Sukriyadi menambahkan, SKI merupakan survei independen yang digunakan untuk mengukur prevelensi stunting di tingkat kabupaten/kota.

Berdasarkan hasil SKI, Berau naik sebanyak 1,4 persen menjadi 23 persen dari sebelumnya yang hanya 21,6 persen pada tahun 2022 lalu.

“Sehingga ini merupakan strategi nasional, maka diluncurkanlah program 10 pasti intervensi serentak pencegahan stunting,” ucapnya.

Selain itu, dirinya berharap Pemkab Berau, dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dapat saling berkoordinasi dan bekerjasama, sehingga tingkat kehadiran masyarakat ke posyandu bisa mencapai 90-100 persen. Yang mana, pada saat ini tingkat kehadiran masyarakat Berau di posyandu hanya mencapai 40 persen.

“Bukan hanya Berau, tapi seluruh Indonesia. Tingkat kehadiran masyarakat untuk ke posyandu itu masih rendah sehingga muncul program 10 pasti ini,” pungkasnya. (SAHRUDDIN/ADVERTORIAL/ARIE)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *