Pelaksanaan Pemilu 2024, sepertinya tak berjalan lancar. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menemukan belasan permasalahan, bahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar pemilihan ulang di beberapa provinsi.
Pengawasan pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara yang dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Bawaslu menemukan 19 permasalahan yang terbagi menjadi 13 permasalahan pada pemungutan suara, dan 6 permasalahan pada pelaksanaan penghitungan suara.
“Data tersebut berdasarkan hasil patroli pengawasan di 38 provinsi yang dituangkan melalui aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Pemilu (Siwaslu) hingga 15 Februari 2024 pukul 06.00 WIB,” kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja saat konferensi pers, Kamis 15 Febuari 2024.
Adapun permasalahan pemungutan suara, seperti pembukaan pemungutan suara dimulai lebih dari pukul 07.00 di 37.466 TPS; alat bantu disabilitas netra (braille template) tidak tersedia di 12.284 TPS; logistik pemungutan suara tidak lengkap di 10.496 TPS; hingga terjadi intimidasi kepada pemilih dan/atau penyelenggara pemilu di 2.271 TPS. (selengkapnya lihat grafis)
Sedangkan untuk masalah penghitungan suara seperti; Sirekap tidak dapat diakses oleh pengawas pemilu, saksi, dan/atau masyarakat di 11.233 TPS; Penghitungan suara dimulai sebelum waktu pemungutan suara selesai di 3.463 TPS; dan jumlah hasil penghitungan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah tidak sesuai dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih di 2.162 TPS.(lihat grafis)
Berdasarkan temuan tersebut, Bawaslu menyampaikan berbagai saran dan tindak lanjut kepada pihak terkait, termasuk KPPS, saksi, dan masyarakat, untuk memastikan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Saat ini, jajaran pengawas Pemilu sedang melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap potensi Pemungutan Suara Ulang dan Penghitungan Suara Ulang, Pemungutan dan Penghitungan Suara Lanjutan dan Susulan.
Bagi KPPS yang telah selesai melakukan penghitungan suara, pengawas Pemilu juga mulai melakukan pengawasan penyerahan kotak suara dari KPPS ke PPS pada hari yang sama.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan bahwa setidaknya terdapat 668 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan melakukan Pemungutan Suara susulan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta. Hasyim menjelaskan bahwa TPS yang berpotensi melakukan pemungutan suara susulan tersebar di lima kabupaten kota, yang berada di empat provinsi.
Daerah-daerah tersebut antara lain Demak di Jawa Tengah, Batam di Provinsi Kepulauan Riau, Paniai dan Puncak Jaya di Provinsi Papua Tengah, serta Jayawijaya di Provinsi Papua.
Keputusan untuk melakukan pemungutan suara susulan ini diambil karena adanya berbagai kendala teknis di wilayah-wilayah tersebut.
“Hal pertama terjadi di Demak, Jawa Tengah, di mana terdapat 108 TPS yang terkena dampak banjir dan masih menggenangi 10 desa di Kabupaten Demak,” papar Hasyim, dikutip dari Disway.id pada Kamis (15/2/2024).
“Kemudian, di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, terdapat delapan TPS yang mengalami kekurangan surat suara,” sambungnya.
Selanjutnya, Hasyim melanjutkan bahwa di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, terdapat 92 TPS yang membutuhkan pemungutan suara susulan.
Sementara itu, di Kabupaten Puncak Jaya, terdapat 456 TPS yang mengalami hal serupa. Keduanya merupakan bagian dari Provinsi Papua Tengah.
Terakhir, di Jayawijaya, Provinsi Papua, terdapat empat TPS yang membutuhkan pemungutan suara susulan akibat gangguan keamanan. Informasi yang diberikan oleh KPU RI mencatat bahwa total jumlah TPS untuk Pemilu 2024 adalah sebanyak 823.220 titik.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 820.161 TPS berada di dalam negeri, sementara sisanya, yaitu 3.059 TPS, berada di luar negeri.
KPU RI memberikan penjelasan ini sebagai upaya untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan dengan lancar dan adil.
Meskipun terdapat kendala teknis di beberapa daerah, KPU RI berkomitmen untuk menyelenggarakan pemilu yang transparan dan dapat dipercaya.
Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, juga menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk menyelesaikan berbagai kendala yang muncul.
Upaya ini dilakukan agar pemungutan suara susulan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Hasyim juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan pemilu ini, baik itu KPU daerah, pemerintah daerah, dan seluruh masyarakat yang aktif dalam proses demokrasi ini.
Ia berharap agar masyarakat dapat terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan serta menjadikan pemilu sebagai ajang untuk menyatukan seluruh elemen bangsa.
Dengan adanya pemungutan suara susulan ini, diharapkan bahwa setiap pemilih dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik dan berpartisipasi aktif dalam menentukan nasib bangsa ini ke depan.
Semua suara sangatlah penting, dan pemilihan yang adil akan menjadi dasar bagi stabilitas dan kemajuan negara kita.
KPU RI siap mengawal proses ini hingga akhir, agar hasil yang ditentukan benar-benar mewakili suara rakyat Indonesia.(disway.id/arie)












