Elpiji atau liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram masih sulit diperoleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau pedagang makanan di Kabupaten Berau.
Wanto, misalnya. Pedagang di Jalan Murjani 2, Tanjung Redeb, ini mengaku sulit mendapatkan elpiji tabung melon. Yang akhirnya berdampak pada usahanya berjualan makanan.
“Jadi sering tutup. Pernah empat hari ndak jualan,” kata Wanto, Senin (7/8/2023).
Ia tidak mempermasalahkan jika harga elpiji bersubsidi itu dinaikkan. Asalkan ia dan pedagang kaki lima lainnya mudah mendapatkan.
Salah satu pangkalan elpiji 3 kilogram, PT Prima Karya Jaya, menyatakan kelangkaan LPG 3 kilogram di Berau sudah berlangsung sejak satu bulan lalu.
Selama ini, menurut Herianto, pemilik pangkalan gas yang terletak di Jalan Prapatan 2, Tanjung Redeb itu, pihaknya menerima 61 tabung LPG 3 kilogram dari agen. Itu pun, setelah 2 pekan menunggu. Tidak seperti sebelumnya, mereka bisa menerima sampai 300 tabung LPG 3 kg per minggunya.
“Seminggu itu bisa hingga 3 kali datang, dan setiap datang bisa mencapai 100 tabung gas,” kata Herianto. (Saharuddin)