Presiden RI Jokow Widodo menanggapi terkait banyaknya intervensi yang terjadi saat Pemilu serentak 2024, tepatnya pada 14 Februari 2024 mendatang.
Menurutnya hal tersebut tidak akan terjadi mengingat banyaknya saksi yang dihadirkan oleh masing-masing partai politik di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Begitu pula dengan aparat kepolisian,media dan masyarakat yang juga siap mengawal jalannya pemungutan suara pada 14 Februari 2024 nanti.
“Sekali lagi ini pemilu yang sangat besar, yang sangat demokratis, banyak yang menyampaikan bahwa pemilu kita ini gampang diintervensi,” ujar Presiden Joko Widodo atau Jokowi di kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggara Pemilu di Puri Agung Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu, 8 November 2023.
“Di setiap TPS itu ada saksi partai-partai, semua TPS ada saksi dari partai-partai. Belum juga aparat yang juga ada di dekat TPS. Artinya apa? Pemilu ini pemilu yang sangat terbuka. Bisa diawasi oleh siapa saja, masyarakat, media, dan lain-lain,” sambungnya.
Oleh sebab itu, dengan banyaknya pengawalan yang telah disiapkan saat Pemilu 2024 berlangsung, maka Presiden Jokowi menegaskan kepada berbagai pihak untuk tidak melakukan intervensi saat hari pemungutan suara berlangsung.
“Jadi jangan ada yang mencoba-coba untuk mengintervensi karena jelas sangat-sangat sulit, karena di TPS saya sampaikan ada saksi-saksi dari parpol,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi pun mengingatkan, khususnya kepada para penyelenggara pemilu agar mempersiapkan Pemilu dengan detai sekaligus mengawasi langsung ke lapangan.
“Saya ingatkan kepada kita semua agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail,” kata Presiden Jokowi.
“Terus dicek terus diawasi harus turun ke lapangan untuk melihat, kalau bisa gunakan teknologi terkini karena tadi anggarannya sudah naik 200 persen untuk DKPP,” sambungnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta kepada penyelenggara pemilu untuk bisa melakukan inovasi terhadap Pemilu 2024 dengan mendengarkan masukan dari masyarakat.
“Lakukan inovasi, dengarkan masukan-masukan dari rakyat sehingga kita bisa menjaga suhu politik tatap kondusif, tetap aman dan damai,” ungkapnya.
Selain itu, Presiden RI Joko Widodo berpesan kepada para Bacapres untuk tidak mengorbankan kerukunan dan persatuan masyarakat Indonesia selama tahapan Pemilu 2024.
Diapun menambahkan bahwa sangat wajar untuk bersaing dan berkompetisi pada Pemilu 2024 nanti mengingat di Indonesia sendiri menerapkan sistem demokrasi sehingga banyak sekali yang memiliki perbedaan pandangan politik.
Namun, dia mengingatkan untuk tidak melibatkan kerukunan dan persatuan yang sudah dibangun oleh masyarakat Indonesia.
“Beberapa waktu yang lalu saya mengajak capres-capres untuk makan siang bersama. Untuk memberikan pesan bahwa demokrasi itu begitu bersaing, silakan. berkompetis, silakan. Kompetisi itu biasa dan wajar, perbedaan politik, perbedaan pilihan itu juga biasa dan wajar. Jangan sampai yang di atas sudah makan bersama, yang di bawah, di daerah masih ribut-ribut,” ujar Presiden Jokowi.
“Ini yang perlu kita jaga bersama-sama. Kita harus ingat bahwa kerukunan, bahwa persatuan bangsa ini tidak boleh dikorbankan. Kondusivitas bangsa harus kita jaga, stabilitas kemana-mana harus kita jaga bersama-sama,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, Jokowi berharap pada Pemilu 2024 nanti bisa menjadi ajang konsolidasi yang dapat menghadirkan gagasan-gagasan sehingga membuat Indonesia bisa menjadi negara maju.
“Saya yakin dan percaya demokrasi di Indonesia sudah makin berkualitas, masyarakat juga semakin bijak dalam memilih, masyarakat juga semakin dewasa dalam bersikap, karena pemmilu adalah pestanya rakyat,” kata Jokowi.
“Untuk itu segala upaya kita lakukan bersama-sama dengan harapan besar bahwa pemilu ini benar-benar menjadi ajang konsolidasi yang menghadirkan gagasan-gagasan yang menglahirkan ide-ide gagasan taktis ide taktis solusi-solusi yang baik untuk kemajuann bangsa dan negara kita,” sambungnya. (disway.id)