PENJABAT Gubernur Kaltim Akmal Malik memproyeksi kawasan Manggar Baru sebagai Muara Angke bagi Ibu Kota Nusantara (IKN). Selama ini, kawasan Angke di Jakarta, merupakan penopang utama kebutuhan ikan Ibu Kota Jakarta.
“Jadi nantinya, saya membayangkan kawasan di sini sama seperti kawasan Angke di Jakarta. Orang-orang datang berwisata sekaligus makan menikmati ikan-ikan segar dari laut tangkapan nelayan,” kata Akmal saat menyambangi kampung nelayan di Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan, Jumat (20/10/2023)
Ia pun memuji kerja keras para nelayan Kaltim, terutama nelayan Manggar Baru dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dari subsektor kelautan dan perikanan.
“Kaltim ini potensi sumber daya alamnya sangat besar. Ke depan, daerah kita menjadi destinasi nasional bahkan internasional,” ungkapnya
Disebutnya, tidak kurang dari 1,8 juta jiwa akan datang ke Kaltim seiring berkembangnya ibu kota negara baru Republik Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kalau mereka sudah datang ke sini, maka warga Manggar lah yang akan menyediakan makan mereka,” imbuhnya.
Terlebih lagi, bagi Akmal, kawasan Manggar selain potensial produk kelautan dan perikanannya, juga potensi pariwisata yang mempesona.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri tersebut juga mengisahkan kembali awal perkenalannya dengan warga dan nelayan Manggar Baru, yang saat itu disambut tokoh pemuda nelayan Manggar Baru, Samsu Alam.
“Ini kehadiran saya yang kedua kali. Setelah yang pertama, saat saya menjadi Pj Gubernur Sulawesi Barat datang ke sini naik perahu Sandek. Waktu itu saya bersama puluhan perahu Sandek dari Sulbar bersandar di Pantai Manggar ini,” kisahnya.
Ketua LPM Manggar Baru Nurliah Kadir bersyukur atas kesediaan Pj Gubernur Akmal Malik hadir bersilaturahmi serta bertemu warga dan nelayan Manggar Baru.
“Di Kelurahan Manggar Baru ini perekonomiannya ada tiga sektor, yaitu perikanan, pertanian dan pariwisata. Dan, PPI Manggar Baru merupakan ikon bagi kami, sebab menjadi destinasi orang berkunjung ke sini,” ujarnya.
Nurliah menambahkan saat ini sedang dibangun pemecah ombak, sehingga ke depannya pesisir dan pantai Manggar terhindar dari gelombang besar dan abrasi air laut. “Nelayan kami di sini ada sekitar 900 orang,” sebutnya. (HARIADI)