MISALKAN: Gibran menolak jadi calon wakil presidennya Prabowo. Demi menjaga hubungan dengan PDI-Perjuangan dan pimpinannya.
Misalkan: Presiden Jokowi balik badan. Tidak jadi dukung Prabowo. Justru kembali dukung Ganjar Pranowo. Demi menjaga hubungan dengan PDI-Perjuangan, utamanya dengan ketua umumnya Megawati Sukarnoputri.
Pertanyaan saya: apakah dengan itu hubungan Pak Jokowi dan Ibu Mega bisa baik kembali?
Saya tidak sanggup menjawabnya.
Saya tidak bisa menduga seberapa dalam luka di hati Bu Mega. Yang Anda tahu: ketika merasa dikhianati SBY tahun 2003/2004, lukanyi begitu dalam. Sulit pulih. Sampai sekarang. Pun setelah SBY memberikan klarifikasi apa yang sebenarnya terjadi saat itu.
Jangan-jangan luka itu belum ada. Pak Jokowi masih tetap merasa sebagai kader partai dan Bu Mega merasa Pak Jokowi masih sebagai petugas partai yang baik. Kalau ini yang terjadi Alhamdulillah. Berarti belum ada luka.
Tentu Pak Jokowi sendiri yang bisa menduga sempat ada luka atau tidak. Kalau ada, seberapa kedalaman luka itu.
Pak Jokowi tentu juga bisa mengatakan: ”Saya pun sebenarnya juga terluka”’. Atau ”Bukan saya yang melukai. Tapi saya yang dilukai”. Seperti juga Pak SBY pernah meluruskan apa yang terjadi sampai dikesankan berkhianat.
Kita semua tidak tahu persis apa yang terjadi. Terluka dan tidak terluka adalah soal perasaan. Penyelam kelas laut dalam pun tidak bisa menyelami perasaan orang lain secara benar.
Seandainya luka itu ada dan sudah sulit disembuhkan maka untuk apa lagi Gibran tidak jadi bergabung sebagai cawapres Prabowo? Untuk apa lagi Pak Jokowi tidak terang-terangan memihak Prabowo?
Sebagai presiden yang sekarang tentu beliau bisa menganalisis dengan baik: siapa yang dianggap lebih bisa meneruskan pembangunan yang sudah ia lakukan. Pak Jokowi tahu Ganjar. Luar dalam. Juga tahu Prabowo. Luar dalam. Hanya Anies yang beliau kurang tahu luar dalam. Atau tidak mau tahu.
Tentu ini sulit-sulit gampang. Apalagi setelah PDI-Perjuangan mengumumkan calon wakil presiden pasangan Ganjar: Prof Dr Moh. Mahfud MD. Sambutan publik luar biasa. Inilah pasangan yang sama-sama ”miskin”. Setidaknya tidak punya dana melimpah. Inilah cawapres yang tidak perlu mengucapkan komitmen akan setor berapa triliun rupiah.
Kurang lebih sama dengan kondisi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Sama-sama tidak berduit.
Pasangan GM –Ganjar-Mahfud– ini sangat kuat. Berarti Prabowo harus punya pasangan yang tidak kalah kuat. Yang tersedia kelihatannya tinggal dua nama: Gibran, putra sulung presiden, dan Erick Thohir, menteri BUMN.
Kalau Gibran tidak jadi maju, berarti Erick Thohir yang digandeng Prabowo. Publik juga tahu ini didukung penuh Pak Jokowi.
Pak Prabowo masih tidak mau grusa-grusu. Hari ini memang hari pendaftaran calon presiden dan wakilnya, tapi baru ditutup lima hari lagi. Masih ada waktu mengendapkan pikiran sampai hari terakhir.
Khofifah, gubernur Jatim, sudah meneguhkan tekad: pilih maju sebagai calon gubernur Jatim. Untuk periode kedua. Hampir pasti terpilih. Daripada jadi cawapres tapi belum tentu terpilih. Maka Gibran atau Erick Thohir tampaknya belum akan diumumkan hari ini. Atau saya salah tebak.
“Orang NU” berharap Erick Thohir yang terpilih. Dengan demikian bisa terjadi “All NU Final”. Erick adalah Banser, pemuda Ansor besertifikat. Ia sukses menjadi ketua panitia satu abad NU yang gemuruh itu.
Kalau Erick yang dipilih Prabowo maka Jatim akan jadi medan Bharata Yudha yang luar biasa. Kapolda Jatim yang baru Irjen Pol Imam Sugianto harus kerja sangat keras. Pun Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf.
”All NU Final” di tingkat cawapres juga bisa merepotkan Khofifah Indar Parawansa. Ke siapa akan berpihak. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan*
Edisi 18 Oktober 2023: Almas Gibran
Agus Suryono
CHD hari ini, mengutip kata-kata Prof DR AS Hikam.. 1). Politik itu sering disebut “seni”. 2). Karena harganya semurah air seni. Atau air kencing.. ### Berarti: A). Kalau di rest area jalan tol harus “gratis”. Atau nol. Tidak berharga sama sekali. B). Kalau di terminal bis AKAP Rp. 2.000,- C). Kalau di “sebagian” Mall Rp 5.000,-
Lagarenze 1301
Wkwkwkkwk…. Sebelum Salat Subuh, saya masih sempat lihat nama saya jadi komentar pilihan paling buncit. Nama doang, tanpa komentarnya. Seusai Salat Subuh, saya baca-baca komen lagi, eh kok nama saya sudah hilang dari komentar pilihan. Kok kayak putusan MK. Pagi diangkat, siang dibanting. 🙂 🙂 🙂
Lagarenze 1301
Pak Dis menulis ada orang hebat di balik Almas Tsaqibburi. Terutama ayahnya. Tapi, Pak Dis tidak menyebut nama sang ayah. Saya saja yang sebut. Boyamin Saiman. Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI). Sebenarnya ada nama pemohon lain yang jarang disebut. Arkaan Wahyu. Di ujung namanya ada kata “Re A”. Sama seperti Almas. “Saya hanya mau konfirmasi itu anakku,” ujar Boyamin tentang kedua “Re A” itu. “Selebihnya lawyer, karena hargai kerja-kerja lawyernya,” katanya. Oh, iya, Arif Sahudi nama lawyernya.
Handoko Luwanto
Jurnal Perusuh Disway Edisi: Makan Siang (Sel,17-10-2023) #.Nama__(Komen)(Kata)AWARD [diReplyOrangLain]{meReplyOrangLain}
#1.1 hari__(1)(14)
#2.15 jam__(2)(5) {2}
#3.ACEP YULIUS HAMDANI__(2)(212)★ [5]
#4.Agus Suryono__(8)(139)
#5.Ahmad Zuhri__(4)(27) [1]{1}
#6.alasroban__(4)(52) {1}
#7.Ali Maftuh__(1)(41) [1]
#8.Alvito Wildani__(2)(212)★
#9.Amat K.__(19)(334)★ [2]{16} #10.AnalisAsalAsalan__(7)(250)★ [2]{4}
#11.ari widodo__(3)(215) {3}
#12.Aron Sihombing__(1)(11)
#13.Atho^illah__(9)(213) [13]{1}
#14.Beny Arifin__(3)(76)★ [1]{1}
#15.bitrik sulaiman__(4)(26)
#16.DeniK__(3)(54) {2}
#17.didik sudjarwo__(1)(30)
#18.doni wj__(2)(234)★ [2]{1}
#19.Echa Yeni__(3)(53)
#20.Eksan Susanto__(1)(31)★
#21.Em Ha__(3)(61) {1}
#22.Er Gham__(3)(163)
#23.Fa Za__(1)(77)★
#24.Fauzan Samsuri__(1)(25)
#25.Fokus Photocopy__(1)(81)
#26.Gregorius Indiarto__(10)(400)★ [5]{3}
#27.Guslurah__(5)(17) [1]
#28.Handoko Luwanto__(2)(178)★
#29.Hari Purwanto__(7)(189) {6}
#30.heru santoso__(3)(250) [2]
#31.hilman g__(1)(83)
#32.hoki wjy__(1)(42) [1]
#33.HONDA CBR150R__(1)(15) [2]
#34.IdaMoerid Darmanto__(1)(97) [1]
#35.ikhwan guru sejarah__(1)(66) [3]
#36.imau compo__(7)(320) [1]{4}
#37.JIM vsp__(1)(35)
#38.Jimmy Marta__(3)(118)★ {1}
#39.Jo Neca__(7)(162)★ [2]{2}
#40.Johannes Kitono__(1)(166)
#41.Jokosp Sp__(6)(394) [3]{5}
#42.Juve Zhang__(14)(1272) [5]{2}
#43.Kang Sabarikhlas__(2)(132)
#44.Kartosuwiryo__(1)(72)★
#45.KawaiChoco _003__(1)(2)
#46.KEY__(3)(142) {3}
#47.Lagarenze 1301__(2)(268) [3]
Handoko Luwanto
Jurnal Perusuh Disway Edisi: Makan Siang (Sel,17-10-2023) #.Nama__(Komen)(Kata)AWARD [diReplyOrangLain]{meReplyOrangLain}
#48.Leong Putu__(22)(177) [11]{8}
#49.Liam Then__(23)(1038) [10]{15}
#50.Liáng – βιολί ζήτα__(4)(196)★★★★⭐️ [2]
#51.M . S. Ismail__(1)(54)
#52.M.Zainal Arifin__(3)(8)
#53.Mahmud Al Mustasyar__(3)(161)★ {1}
#54.mamat__(1)(9)
#55.Mbah Mars__(12)(258)★★ [19]{2}
#56.Mirza Mirwan__(2)(328)★ [9]
#57.mister har__(1)(33)
#58.Mukidi Teguh__(1)(9)
#59.MULIYANTO KRISTA__(28)(242)✒️ {23}
#60.Musbi Ayu__(1)(13)
#61.mzarifin umarzain__(3)(41) {3}
#62.nur cahyono__(1)(4)⏰
#63.Otong Sutisna__(11)(104) [3]{7}
#64.Pryadi Satriana__(3)(214) [4]{1}
#65.Purnomo__(1)(121) [5]
#66.Rachmad Saleh__(1)(26)
#67.Re Hanno__(1)(61)
#68.rid kc__(1)(48) [1]
#69.Riyono ,SKP__(7)(211) [4]{5}
#70.siswondo sadig__(1)(114)★ [1]
#71.Tao Lie__(1)(13)
#72.thamrindahlan__(1)(219)
#73.Tommy Prasetyo__(1)(37)★ [6]
#74.Tuan Sumartan__(2)(9) {1}
#75.Udin Salemo__(10)(303) [4]{5}
#76.Wilwa__(9)(363) [1]{5}
#77.Xiaomi A1__(3)(114)
#78.yea aina__(8)(231) [2]{4}
#79.Yellow Bean__(1)(14) [1]
Total: 337 Komentar dengan 23★ dari 19 Perusuh
Liáng – βιολί ζήτα
selingan Kisah nyata dibalik penulisan lagu “I Will Always Love You” oleh Dolly Parton. Lagu “I Will Always Love You” ditulis oleh Dolly Parton yang terlahir dengan nama : Dolly Rebecca Parton ; rekamannya dirilis pada bulan Maret 1974 yang dinyanyikannya sendiri. Dolly Parton – artis serba-bisa, kelahiran Sevierville, Tennessee, Amerika Serikat – pada tanggal 19 Januari 1946. Selain sebagai Penyanyi (bergenre Country dan Bluegrass) ; Dolly Parton juga sebagai : Musisi, Penulis Lagu, Aktris, Penulis dan Pengusaha. Dolly Parton menguasai dengan baik beberapa Instrumen seperti : Piano, Autoharpa, Guitar, Banjo, Harmonika dan Drum. Dari semua lagu legendaris yang ditulis oleh Dolly Parton selama kariernya yang gemilang, lagu “I Will Always Love You” menjadi salah satu lagu yang paling ikonik. Tercatat 3 kali masuk tangga lagu terpopuler di dunia, yakni : – ketika Dolly Parton untuk pertama kalinya merilis rekaman lagu tersebut pada tahun 1974. – ketika Dolly Parton merekam ulang lagu tersebut untuk film “The Best Little Whorehouse in Texas” pada tahun 1982. – dan ketika Whitney Houston merekamnya untuk film “The Bodyguard” pada tahun 1992. [1].
Liáng – βιολί ζήτα
Mungkin banyak diantara kita yang tidak mengetahui bahwa lirik lagu “I Will Always Love You” itu memiliki makna yang sebenarnya dan memilukan yang dialami oleh Dolly Parton. Meskipun liriknya terdengar seperti tentang akhir dari hubungan romantis, tetapi sebenarnya itu tentang akhir dari “hubungan profesional”. Dolly Parton menulis lagu “I Will Always Love You” ketika ia memutuskan untuk meninggalkan Porter Wagoner’s Show. Mungkin salah satu alasannya mengapa lagu “I Will Always Love You” menarik perhatian banyak pendengar musik selama bertahun-tahun adalah karena liriknya yang sangat sederhana namun memilukan. Semangat yang lugas di balik kata-katanya itulah yang membuat lagu ini tak lekang oleh waktu : If I should stay Well I would only be in your way And so I’ll go, and yet I know I’ll think of you each step of the way Jika aku harus tinggal Aku hanya akan menghalangi jalanmu Jadi aku akan pergi, tapi aku tahu Aku akan memikirkanmu di setiap langkah And I will always love you I will always love you Dan aku akan selalu mencintaimu Aku akan selalu mencintaimu Pada tahun 1973, Dolly Parton mengalami hambatan dalam hubungannya dengan Porter Wagoner yang juga sebagai mentornya dan sekaligus sebagai rekan duetnya. [2].
Liáng – βιολί ζήτα
Dolly Parton telah setuju untuk membintangi program TV – The Porter Wagoner Show, selama lima tahun dan telah melakukannya dengan sukses besar ; setelah lima tahun itu, Dolly Parton pun telah siap untuk mandiri dan membangun kariernya sendiri. Sayangnya, Porter Wagoner “belum siap untuk melihat Dolly Parton pergi” dan mereka terus-menerus memikirkan keputusan tersebut. “Ada banyak kesedihan dan sakit hati di sana, Porter Wagoner tidak mau mendengarkan alasan kepergianku” kata Dolly Parton. “Aku berpikir : “Mengapa aku tidak melakukan yang terbaik ?? Kenapa aku tidak menuliskannya saja dalam sebuah lagu ??”. Hal inilah yang menginspirasi Dolly Parton dalam penulisan lagu “I Will Always Love You”. “Lalu aku pulang ke rumah ; keluar dari tempat yang sangat emosional dalam diriku saat itu, dan aku menuliskannya dalam lagu : I Will Always Love You (Aku Akan Selalu Mencintaimu)”. Ke-esokan harinya, dengan membawa lagu “I Will Always Love You” yang baru selesai diciptakannya itu ; Dolly Parton kembali ke kantornya Porter Wagoner dan bertanya kepada Porter Wagoner : “Apakah Porter Wagoner bersedia mendengarkannya sebentar saja ??” [3].
Liáng – βιολί ζήτα
Dolly Parton kemudian menyanyikan lagu “I Will Always Love You” untuk Porter Wagoner….. “I Will Always Love You” If I should stay Well I would only be in your way And so I’ll go, and yet I know I’ll think of you each step of the way And I will always love you I will always love you Bitter-sweet memories That’s all I’m taking with me Good-bye, please don’t cry ‘Cause we both know that I’m not What you need But I will always love you I will always love you And I hope life, will treat you kind And I hope that you have all That you ever dreamed of Oh I do wish you joy And I wish you happiness But above all this I wish you love I love you I will always love you I, I will always, always love you I will always love you I will always love you I will always love you And Porter Wagoner was overcome with emotion….. (Dan Porter Wagoner diliputi emosi…..) [4].
Eksan Susanto
andai Mas Gibran di sebelahku ingin kubisiki…” padhang dalane mas, terjang mawon arusnya, ingat kata Bung Rocky, ‘Sopan santun dalam politik adalah kemunafikan’, ngunu wae kok ra paham mas. ”
Purnomo
Saya berungkali melihat video saat Gibran menemui pengunjuk rasa di Solo, saya merasa terhibur, unik, lucu agak sediit trenyuh. Dengan logat dan bahasa jawa khas Solo yang kental, Gibran menyapa para pendemo yang jel;as terlihat sungkan, ragu, ewuh perkewuh. Ketika Gibran menanyakan apa keluhan mereka sehingga harus melakukan demo, dijawab “tidak ada”. Lucu sekali ekspresi Gibran dan juga pendemo, sama-sama bingung…sama-sama mati gaya, tidak tahu harus gimana. Padahal jelas-jelas spanduk yang dibentangkan berisi tentang politik dinasti dan sejenis itu Di akhir video ditampllkan seseorang yang berbicara (kelihatannya pimpinan pendemo), beliau mengatakan bahwa aksi hari itu adalah “topo bisu” (bertapa membisu). Saya tidak menilai apapun, hanya mengagumi cara Gibran menanggapi demo sekaligus cara masyarakat Solo dalam beunjukrasa, kedua-duanya dilakukan tanpa menghilangkan rasa “ewuh pekewuh” yang tanpa kita sadari sudah mulai hilang saat ini.
Alex Ping
Kenapa harus Gibran? Apa dengan Gibran sudah pasti menang? Ternyata nun jauh disana ada sebuah peramal hebat. “Ingat 2024 itu tahun kabisat, dan juga tahun naga kayu.” Ujar peramal hebat itu. Hah? Kayu? Akankah berarti tukang kayu kembali berjaya? Ramai suara orang berbisik. Ternyata tidak sampai disitu si peramal juga menulis dengan jarinya diatas pasir. Huruf G. Dan tak lama kemudian disusul huruf P. Sontak orang yang berbaju merah melonjak, “wah itu inisial capresku”. Tak mau kalah orang yang berbaju oren pun ikut berteriak “Itu inisial capres-cawapresku”, sambil kemudian berbisik ke orang disebelahnya “cari orang yang berinisial G segera, buat dijadikan cawapres kita”. “Sudah ada ndan, tapi umurnya terlalu muda”, sahut asisten si baju oren. Sambil tertawa kecil si baju oren berbisik lagi, ah itu hal mudah, ganti aja akta lahirnya. Saat si asisten hendak menjawab, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari orang berbaju biru: Yes!! Sudah kuduga. “Apa arti ramalan itu?” Tanya orang-orang disekitarnya. Sambil sedikit mengernyitkan dahi, orang berbaju biru itu kemudian meneruskan: GP itu dasar dari negara kita, Garuda Pancasila.
Siswanto AJI
Pembahasan keputusan produk hukum belakangan ini di negeri Konoha, membuat saya teringat tulisan FAIRPLAY disetiap awal pertandingan sepakbola. Jika sepakbolanya di Eropa, punya kesan makna yang jelas: Mau apapun kejadian di lapangan, semua pemain mematuhi aturan yang ada, pemegang kuasanya adalah wasit, dirugikan atau tidak, pertandingan harus berlanjut hingga selesai. Setelah pertandingan selesai, mau siapapun mengomentari-mengecam-meminta perbaikan silahkan. Namun tak mempengruhi hasil pertandingan. Hasilnya: sepakbolanya maju menjadi kiblat dunia. Jika sepakbolanya di negeri Konoha, bisa jadi punya kesan makna: Pertandingan harus sportif, adil seadil-adilnya. Saking pengennya adil-adilan sampai pemain bisa ngejar-ngejar wasit. Bahkan pelatih, official tim, penonton pun melakukan hal yang sama. Hasilnya: sepakbolanya muter-muter disitu-situ saja. Kembali ke produk hukum di negeri Konoha, banyak sekali ahli hukum-pakar-podcasters yang mengomentari, mengecam yang sepertinya menggiring kita untuk demo-boikot-rusuh. Dan mungkin kita akan muter-muter disini-sini terus.
Liáng – βιολί ζήτα
Oleh karena itu, orang yang tertarik dengan perpolitikan akan cenderung berbantah-bantahan.
Liáng – βιολί ζήτα
untuk Oom Jo Neca, singkat saja….. Penelitian yang dilakukan oleh University of Southern California ; menunjukkan bahwa “ketika pandangan politik Anda ditantang, otak menjadi aktif di wilayah yang terkait dengan identitas pribadi, respons terhadap ancaman, dan emosi.” Penelitian melalui MRI menunjukkan, bahwa “ketika para peserta riset diberikan bukti yang menantang pernyataan politik yang mereka setujui, terjadi peningkatan aktivitas di Dorsomedial Prefrontal Cortex dan penurunan aktivitas di Orbitofrontal Cortex.” Dorsomedial Prefrontal Cortex itu berhubungan dengan regulasi emosi ; sedangkan Orbitofrontal Cortex berhubungan dengan fleksibilitas kognitif. Dan “ketika diberikan bukti tandingan ; orang yang menunjukkan lebih banyak aktivitas Amygdala saat ditantang, kecil kemungkinannya untuk berubah pikiran.” Amygdala adalah bagian otak yang berhubungan dengan emosi, ketakutan dan kecemasan. Penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas Amygdala mungkin terkait dengan meningkatnya Skeptisisme terhadap bukti-bukti tandingan dan bisa menjadi sinyal saraf penting bahwa seseorang cenderung tidak terbujuk.
Mirza Mirwan
Bung Mario, di tahun 2018 itu Ethan Sonneborn baru mengikuti pembilihan pendahuluan (primary) di Partai Demokrat. Kenapa bisa ikut primary, ya…. karena (waktu itu) dalam konstitusi Vermont tidak menyebut batas usia minimum — seperti juga di Kansas. Tetapi di pilgub berikutnya ada batasan usia: 18 tahun. Waktu itu Sonneborn bersaing dengan James Ehler, Brenda Siegel, dan Christine Hallquist. Tiket cagub Demokrat dimenangi Christine Hallquist, Sonneborn ada di urutan buncit. Tetapi di pilgub 6 November 2018, Hallquist kalah telah dari Cagub Republik, Phil Scott, yang adalah petahana. Di Amerika Serikat itu tiap state punya konstitusi sendiri-sendiri. Jadi untuk jabatan publik di tingkat state batas usia minimum diatur dalam konstitusi masing-masing state. Tetapi kebanyakan batas minimumnya usia 30 tahun. Tapi ada yang 18 dan 25 tahun.
Lagarenze 1301
Pagi ini ngopi nikmat di Warkop Bola Dunia, warkop tertua di Kota Bandar Lampung. Secangkir kopi menemani sarapan bubur ayam khas Bola Dunia. Yang menambah nikmat karena di sini ngumpul orang dari berbagai kalangan dan kepangkatan, ngobrol ngalor-ngidul, membahas isu apa saja. Ada PNS, pengusaha, polisi, tentara, dan lainnya. Ada asli suku Lampung, Tionghoa, Jawa, apa saja. Saya pun nguping pembicaraan yang di kiri-kanan dan depan-belakang saya. Temanya, apalagi kalau bukan politik. Yang menarik adalah komentar seorang pengusaha jasa konstruksi. Katanya, kenapa banyak yang pusing soal putusan MK yang memberi peluang Gibran jadi cawapres. “Kalaupun MK memberi jalan, ‘kan belum tentu Gibran jadi cawapres. Kalaupun benar jadi cawapres, ‘kan belum tentu menang,” katanya dengan suara keras. “Lagian, kalau pun benar Gibran jadi wapres 2024-2029, ‘kan belum tentu dia jadi capres 2029,” ujarnya. Dia melanjutkan, “Kalaupun nanti dia jadi capres 2029, ‘kan belum tentu jadi presiden 2029-2034. Kalaupun benar jadi presiden, ‘kan belum tentu dia jadi nyapres lagi untuk periode kedua,” paparnya. “Kalaupun dia jadi capres lagi dan menang lagi, ‘kan tidak mungkin tiga periode. Jadi, tenang saja, ini cuma dunia saja kok,” katanya. Tiba-tiba, ada yang nyundul: “Benar tuh, kalaupun dia selesai jadi presiden dua periode, ‘kan belum tentu kelak kalau mati masuk surga, seperti kita semua ini….” Suasana seketika jadi ramai. Dan, saya menyeruput sisa kopi terakhir.
Lagarenze 1301
Melihat Mahfud Mahmodin (biasa ditulis Mahfud MD) begitu semringah mengatakan bersedia menjadi cawapres, saya langsung teringat pertemuan dengannya di suatu waktu di tahun 2012 di Kota Pontianak. Mahfud bercerita pernah punya cincin batu akik pemberian seseorang. Ceritanya, pada 1999 saat masih berkantor di Jogjakarta, seseorang itu mendatanginya. Selain memberikan cincin, orang itu juga mengatakan Mahfud akan jadi orang besar di Jakarta suatu waktu nanti. Mahfud tak terlalu peduli dengan ramalan. Cincin itu pun ketlisut entah di mana. Eh, setahun kemudian Mahfud benar-benar hijrah ke Jakarta. Jadi Menteri Pertahanan. Lalu, jadi anggota DPR, Ketua Mahkamah Konstitusi, Menkopolhukam, dan sekarang jadi Calon Wakil Presiden mendampingi Calon Presiden Ganjar Pranowo. Saat bertemu di Pontianak 2012 itu, Mahfud sedang menjabat Ketua MK. Ia mengaku pernah mencari cincin tersebut. Namun, sudah ngubek-ngubek berbagai tempat, tidak ketemu. Mungkin sekarang Mahfud tidak perlu lagi mencari cincin tersebut. Mungkin itu hanya simbol saja bahwa Mahfud akan menjadi orang besar. Siapa yang tahu jika dia benar-benar terpilih jadi wakil presiden, dan siapa yang tahu selanjutnya jadi presiden. Iya atau tidak, semua tercatat di Lauful Mahfudz.
Mirza Mirwan
Di sini MK membuat putusan yang menggelikan, di DPR AS ada drama yang juga tak kalah menggelikan. Kursi DPR AS ada 435. Republik punya 221 kursi, Demokrat 212 kursi, 2 kursi kosong. Kursi terisi 433. Kemarin untuk pertama kalinya diadakan voting untuk memilih pengganti Kevin McCarthy sebagai Speaker. Jim Jordan, R-Ohio, sebagai calon Republik gagal meraih 217 suara, batas minimum memenangi kursi Speaker. Sementara Hakeem Jeffries, D-New York, meraih 212 suara. Artinya semua anggota DPR dari Demokrat mendukung penuh ketua fraksinya. Ke mana larinya 21 suara Republik? Waini yang menggelikan. Ada yang memilih Steve Scalise, R-Louisiana, padahal yang bersangkutan sudah menarik diri dari perebutan kursi Speaker. Ada yang memilih nama lain lagi. Selebihnya tidak memilih. Jordan butuh 17 suara lagi untuk memenangi kursi Speaker. Celakanya, Jordan yang Ketua Komite Kehakiman DPR yang didukung Trump itu punya “cela” di mata anggota Republik lainnya. Jordan pendukung setia Trump. Ketika pengesahan hasil Pilpres 6 Januari 2021 dulu Jordan termasuk anggota Kongres yang menolak. Kemarin Jordan sibuk mendekati mereka yang kira-kira belum memberikan suara untuk dirinya. Entah harus berapa kali voting untuk mendapatkan Speaker nanti. Yang jelas Kevin McCarthy dulu terpilih setelah 15 kali voting. Di tempat lain, dari sidang perdata yang dihadiri Trump kemarin, Michael Dean Cohan batal memberi kesaksian karena alasan kesehatan. Dan Trump ngoceh di depan wartawan.
Mbah Mars
Jabrik: “Mbok sekali-sekali yang serius Mbah. Seperti para perusuh ilmiah itu” Mbah Koplak: “Prediksi saya, Mas Bran tidak akan diajukan babenya pemilu ini.” Jabrik:”Apa alasannya ?” Mbah Koplak: “Menjaga marwah Pak Dhe Wi. Mas Bran juga masih belum jauh jam terbangnya. Bisa-bisa Pak Dhe Wi termarginalkan atau teralienasi” Jabrik:”Bahasamu nggaya men Mbah” Mbah Koplak:”Satu lagi. Pak Dhe Wi tetap akan all out mendukung Pak Rikma Seta dengan konsesi lima tahun lagi Mas Bran jadi patih” Jabrik:”Marjinal, alienasi, konsesi…hemmmm”
Pedro Patran
Jaman saya kecil dulu, di sekolah saya ada kegiatan olah raga yg dikiuti sekumpulan anak², bernama “standen”. Standen ini merupakan jeguatan olah raga sejaligus akrobatik. Kegiatan ini bagi yg ikut maupun yg nonton semua dalam suasana riang, salupun kadang ada anak yg jatuh dalam aksi bikin “menara anak²”, semuanya tertawa gembira. Lah…, sekarang ini banyak sekali “akrobat politik” yg babar blas tidak membuat hati ini terhibur, tetapi yg ada adalah sebaliknya yaitu MENYEBALKAN… hadeuh..!!
Johannes Kitono
Hotel-Aston. Saya sungguh beruntung. Sudah tiga hari kost di Aston. Suhu udara yang panas di Jakarta apalagi politiknya. Terasa adem-adem saja di Pontianak. Ini hari ketiga mendung dan hujan rintik-rintik saja.Hotel Aston yang konversi dari Mall Gajahmada full. Hotel 160 ini kamar penuh termasuk lahan parkir mobilnya. Ini indikasi roda ekonomi sudah berputar di Kalbar. Kemarin di lift ketemu Jen ( Pol ) Rusman Hadi.Jendral Polisi di era Presiden Habibie ini pernah 5 bukan jadi Wakapolda di Pontianak. Dengan mimik lucu cerita bagaimana selamatkan Konglo Syamsu Nursalim. Dari ancaman demo Petambak Plasma Dipasena.Mendadak Nursalim diangkat jadi Banpol dan pakai seragam polisi. Selamatlah “Banpol sugih” itu dari amokkan plasma.Exit strategi yang tidak diajarkan di PTIK maupun Sekolah Bintara Polisi di Sukabumi. Saat ini hotel Aston dengan 130 karyawannya kerja keras. Ketika Anto, GM Aston minta input sebagai tamu reguler. Jawabannya sangat simple. Saat Hotel over booking dengan okupasi 100 %. Staff dan karyawan pasti sangat sibuk dan capek sekali. Biarpun begitu. Harus tetap ramah dan bisa tersenyum. Kepada para tamu yang telah membayar gaji mereka. Tersenyum itu murah dan tidak ada costnya..Semuanya pasti bisa !!!
Johannes Kitono
Ponti – Rasa. Ini bukan nama Mall atau lokasi Pariwisata di Kalbar. Ini nama restoran yang sajikan makanan khas daerah. Misalnya : Umut muda kelapa, bunga pepaya, jantung pisang bukan hati, kacang panjang,bunga durian dan bun labi-labi.Dan masih banyak lagi seperti tersaji di counter. Siang ini bersama bro Akhoi mampir ke resto Ponti Rasa di komplek Nusa Indah. Begitu masuk resto sudah tercium aura sedapnya. Dasar rezeki, diresto ketemu bro Liu Suwarno. Boss Kopi Jo-John yang sedang lunch sama koleganya. Alamat akan ditraktir dan ternyata benar juga. Bro Liu sedang tel sama koleganya di Singapore. Mau buka Rek di cabang BNI disana untuk keperluan L/C.dengan nilai 1 a 2 T. Tapi perlu waktu 2 ( dua ) bulan , kata Kepala Cabang BNI di Singapore.Tentu Liu marah-marah. Ancam mau lapor ke Royke, Dirut BNI. Bagaimana bank BUMN bisa bersaing dengan Bank Asing. Kalau untuk buka Rek saja perlu waktu 2 bukan. Semoga keluhan Liu Suwarno diperhatikan Direksi BNI Tbk. Bank papan atas yang Dirutnya alumni SMA 70, Jakarta..
Liam Then
Pak Jokowi, Pak Mahfud adalah dua contoh nyata kalau konsisten , tidak perlu kejar kekuasaan. Kekuasaan malah yang datang sendiri. Suara nurani banyak orang yang akan menerangi jalan yang bersangkutan. Tidak perlu diutak-atik atau dipoles ini itu, semuanya terjadi alami. Kapan dulu pernah komen ngawur, yang penting di 2024 adalah cawapresnya, bukan capresnya. Sangking sukanya saya sama Pak Mahfud ,sampai nggacor niru J.Kristiadi waktu tentang kans Pak Jokowi masa itu, “disanding dengan daun pun pasti menang”. Begitu pula pendapat saya ke Pak Mahfud MD. Capresnya daunpun, kemungkinan menang besar adanya. Hari ini saya senang. Pak Mahfud ada kesempatan jadi wapres ,meskipun wapres kekuasaan terbatas. Pak Mahfud yang pemberani, lugas dalam hal komunikasi, dan (sampai saat ini) diketahui integritasnya kualitas grade A, dari dulu bikin kesengsem. Apalagi kalo ngomong, logat khas Maduranya yang kental, bikin kesan terantar orang ini tak suka ba bi bu. Hari ini saya senang,juga kagum dengan acumen politik Ibu Mega,lagi-lagi sangat jitu timingnya. Karena itu saya putuskan hari ini bagi-bagi doa gratis. Semoga segenap komentator dan rusuhwan-wati Disway, sehat bugar dan hepi selalu. Maap cuma bisa bagi-bagi doa. Kalo bagi-bagi sangu, perasaan kemaren ada yang ngaku tabungannya banyak. Hahaha
Liam Then
Pak Jokowi, Pak Mahfud adalah dua contoh nyata kalau konsisten , tidak perlu kejar kekuasaan. Kekuasaan malah yang datang sendiri. Suara nurani banyak orang yang akan menerangi jalan yang bersangkutan. Tidak perlu diutak-atik atau dipoles ini itu, semuanya terjadi alami. Kapan dulu pernah komen ngawur, yang penting di 2024 adalah cawapresnya, bukan capresnya. Sangking sukanya saya sama Pak Mahfud ,sampai nggacor niru J.Kristiadi waktu tentang kans Pak Jokowi masa itu, “disanding dengan daun pun pasti menang”. Begitu pula pendapat saya ke Pak Mahfud MD. Capresnya daunpun, kemungkinan menang besar adanya. Hari ini saya senang. Pak Mahfud ada kesempatan jadi wapres ,meskipun wapres kekuasaan terbatas. Pak Mahfud yang pemberani, lugas dalam hal komunikasi, dan (sampai saat ini) diketahui integritasnya kualitas grade A, dari dulu bikin kesengsem. Apalagi kalo ngomong, logat khas Maduranya yang kental, bikin kesan terantar orang ini tak suka ba bi bu. Hari ini saya senang,juga kagum dengan acumen politik Ibu Mega,lagi-lagi sangat jitu timingnya. Karena itu saya putuskan hari ini bagi-bagi doa gratis. Semoga segenap komentator dan rusuhwan-wati Disway, sehat bugar dan hepi selalu. Maap cuma bisa bagi-bagi doa. Kalo bagi-bagi sangu, perasaan kemaren ada yang ngaku tabungannya banyak. Hahaha
*) Dari komentar pembaca http://disway.id