PELAKSANA Tugas Dirut Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM Balikpapan, Rita, menyayangkan harga air tandon yang dinilai tidak wajar. Menurut Rita, air tandon yang dijual warga berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu ukuran 1.200 liter.
Ke depan PDAM akan membuat surat edaran kepada pemilik usaha penjualan air tandon agar tidak memanfaatkan peluang dengan mematok harga yang tinggi.
Rita menambahkan, yang dibeli pada air tandon itu bukan air bersih hasil pengelolaan seperti yang dilakukan oleh PTMB, jadi masih kurang layak jika untuk dikonsumsi.
“Untuk kebutuhan lain masih okelah, seperti cuci dan mandi, karena mereka hanya air baku yang diperoleh dari air tanah, tidak ada proses penyulingan agar air baku itu menjadi air bersih,” jelasnya.
Untuk saat ini, PTMB juga sudah menyiapkan armada tangki untuk membantu warga yang memerlukan air bersih, meski saat ini tingkat antrian sudah cukup tinggi hingga ratusan.
“Karena pada saat air bersih ini sudah mengalir pun daerah ketinggian belum ada yang dapat, sehingga mereka menjadi paling prioritas mendapat layanan tangki,” katanya.
WADUK MULAI TERISI
Hujan yang mengguyur pada Rabu (18/10/2023) menambah debit air waduk Manggar. Anggota Dewan Pengawas Perumda PDAM Balikpapan, Adi Supriadi mengatakan, setiap hujan deras secara umum ada kenaikan level waduk sekitar 3-4 sentimeter.
“Untuk kondisi normal, pengambilan air waduk Manggar sekitar 3-4 cm per hari. Kita pantau terus, dan ada penambahan debit air di waduk Manggar,” ujar Adi.
Pihaknya terus melakukan pemantauan intens terhadap kondisi waduk. “Ini kami monitor dan evaluasi terus kondisi waduk. Saat ini level waduk Manggar di angka 7,91 m,” paparnya.
Dari kondisi itu, ia mengamini terjadi penambahan debit air di waduk Manggar. “Sebelumnya di angka 8,31 m,” ujar Adhi.
Ia belum memastikan apakah layanan bisa segera kembali normal, tanpa penggiliran distribusi. Prinsipnya, PDAM Balikpapan terus melakukan monitoring kondisi debit terkini. Dengan adanya penambahan debit air, kondisi normal dilakukan bertahap.
“Produksi air dan pelayanan akan memperhatikan kondisi waduk. Kita akan normalkan produksi secara bertahap seiring dengan penambahan air baku. Karena hujan mulai turun,” ujar Adhi. (RUDI AGUNG)