WAKIL Bupati Berau, Gamalis memastikan Pemkab Berau segera membangun kembali SMP Negeri 1 Segah yang hangus terbakar pada Sabtu (12/10/2025). Pembangunan kembali sekolah tersebut diperkirakan menelan biaya sekira Rp7 miliar, yang akan dialokasikan melalui APBD murni tahun anggaran 2026.
Gamalis mengatakan, pemerintah daerah telah menugaskan Dinas Pendidikan, Bapelitbang, dan BPKAD untuk menyiapkan langkah percepatan perencanaan pembangunan. Namun, pelaksanaan fisik tidak memungkinkan dilakukan dalam anggaran perubahan tahun ini karena keterbatasan waktu.
“Kalau dilakukan di perubahan ini hampir tidak memungkinkan karena waktu tersisa dua bulan. Jadi digeser ke murni tahun depan,” ujar Gamalis, Selasa (14/10/2025).
Sebelumnya, kebakaran yang bermula dari area pangkalan BBM di sekitar sekolah itu menyebabkan 8 ruang belajar beserta 256 unit mebeler ludes dilalap api. Akibatnya, 575 siswa kini harus menempuh proses belajar di ruang darurat dengan sarana yang sangat terbatas.
Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan belajar-mengajar, pihak sekolah mengambil inisiatif memanfaatkan empat ruang kosong yang diubah menjadi delapan kelas sementara. Setiap ruang digunakan bergantian oleh dua kelas dengan sistem pembagian waktu belajar pagi dan sore.
“Anak-anak tetap bersemangat belajar meskipun fasilitas sangat terbatas. Karena meja dan kursi tidak tersedia, untuk sementara mereka belajar secara lesehan,” kata Gamalis.
Kondisi darurat ini menjadi momentum untuk menggerakkan kepedulian bersama. Pemerintah daerah mengimbau perusahaan-perusahaan di sekitar Kecamatan Segah agar turut membantu penyediaan fasilitas belajar sementara bagi siswa terdampak.
“Kami berharap perusahaan di sekitar dapat berpartisipasi, minimal menyediakan ambal atau meja rendah agar anak-anak bisa belajar dengan posisi yang nyaman,” ucapnya.
Selain fokus pada pemulihan sarana, Gamalis juga menekankan pentingnya antisipasi kebakaran di lingkungan sekolah. Ia menilai setiap sekolah di Berau perlu dilengkapi alat pemadam api ringan (APAR) sebagai langkah pencegahan dini.
“Kami ingin proses ini berjalan cepat dan tepat, karena ini menyangkut masa depan anak-anak kita,” pungkasnya. (MAULIDIA AZWINI)