Gelar Pelatihan Pembukuan Sederhana

PT PAMA Dukung UMKM Long Lanuk dan Petani Kakao Nyapa Indah

Pelatihan pembukuan sederhana yang digelar oleh PT PAMA Site BRCB. (IST/PT PAMA)

DALAM dunia usaha, pencatatan keuangan atau pembukuan sederhana adalah fondasi yang sering terabaikan, padahal ia merupakan kunci untuk mengetahui kondisi kesehatan bisnis dan merancang strategi masa depan. Sadar akan pentingnya keterampilan dasar ini, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kampung Long Lanuk menyambut antusias program pelatihan yang diselenggarakan oleh PT Pamapersada Nusantara.

Dengan semangat tinggi untuk membawa usaha mereka ke tingkat yang lebih profesional dan berkelanjutan, puluhan peserta dari Long Lanuk dan Dusun Nyapa Indah secara aktif mempelajari cara mengelola setiap rupiah pemasukan dan pengeluaran. Inisiatif ini merupakan wujud nyata dukungan PT PAMA Site BRCB terhadap kemajuan ekonomi lokal di Bumi Batiwakkal.

Kegiatan berlangsung dalam dua gelombang. Gelombang pertama digelar pada 24 September 2025 di aula Kampung Long Lanuk, dengan peserta sebanyak 20 UMKM yang bergerak di bidang kuliner dan perkebunan kakao. Sementara itu, gelombang kedua dilaksanakan pada 27 September 2025 di Balai Pertemuan Dusun Nyapa Indah, dengan jumlah peserta mencapai 31 petani kakao yang mengikuti pelatihan penuh antusias.

Department Head CSR Batiwakkal Berau Coal Cluster (BBCC), Faizal Imron, menekankan pentingnya konsistensi dalam pembukuan.

“Dari catatan kecil tentang pemasukan dan pengeluaran, kita bisa belajar mengelola hal-hal besar,” ujarnya dalam sambutan pembukaan pelatihan.

Senada dengan itu, Kepala Kampung Long Lanuk, Samuel, menegaskan pentingnya disiplin mencatat transaksi harian. Ia mencontohkan bahkan pedagang kaki lima terbiasa menulis laporan penjualan setiap hari.

“Kalau pedagang pentol saja bisa mencatat, masa kita yang punya usaha lebih besar tidak bisa?” katanya.

Materi teknis disampaikan oleh Yosephine Aldy, Finance PT Pamapersada Nusantara Site BRCB, yang bertindak sebagai instruktur. Ia tidak hanya memberi teori, tetapi juga mengajak peserta langsung praktik mencatat transaksi dan menyusun laporan sederhana menggunakan Excel.

“Yang penting adalah mereka tahu alur uang masuk dan keluar, serta bisa membaca kondisi usaha sendiri,” jelasnya.

Meski sarana di Nyapa Indah terbatas, semangat belajar peserta tidak surut. Dengan hanya berbekal kertas HVS dan pulpen, mereka membentuk kelompok untuk berperan seolah menjadi perusahaan yang mencatat arus keuangannya. Metode ini membuat suasana pelatihan semakin atraktif.

Agung Junazil dari LPB Pama Berau menegaskan pendampingan akan terus dilakukan meski pelatihan berakhir.

“Kami akan memonitor dan mendampingi UMKM agar konsisten mencatat, mengevaluasi, dan menyusun strategi perbaikan setiap bulan,” pungkasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *