Bupati Kutim : Gebyar Koperasi 2025 Jadi Mementun Bangkitnya Ekonomi Kerakyatan

Foto Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim, Teguh B. Santoso

KUTIM, NOSAKALTARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menunjukkan kemitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui Gebyar Koperasi dan UMKM Expo Kutim 2025, sebagai rangkaian menjelang Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli mendatang.

Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, menjelasjan tahun ini dikaitkan dengan semangat baru dari pemerintah pusat dalam memperkuat koperasi di tingkat desa. Presiden RI telah memberikan arahan untuk membentuk Koperasi Merah Putih Desa di seluruh pelosok negeri

“Semua desa wajib punya koperasi. Tahun depan, kita harap koperasi desa ini bisa ikut ambil bagian di expo seperti ini,” kata ardiansyah, Minggu 29 Juni 2025.

Lebih jauh, Ardiansyah menekankan pentingnya menjadikan koperasi dan UMKM sebagai penopang utama perekonomian rakyat. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Kutim harus bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

“Saya selalu katakan, pertumbuhan yang baik adalah yang merata. Ini tidak cukup hanya angka, tapi bagaimana pelaku ekonomi kecil juga merasakan manfaatnya,” tegasnya.

Menurut Ardiansyah, koperasi menjadi solusi konkret di tengah tantangan ekonomi global. Ia percaya, jika dikelola dengan benar, koperasi bisa menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dari desa hingga kota. Ia juga menyinggung pentingnya digitalisasi koperasi dan UMKM. Ia mengakui bahwa transformasi digital harus menjadi agenda prioritas agar pelaku usaha lokal mampu bersaing.

“Ini Bukan sekadar unit usaha, tapi alat distribusi keadilan ekonomi. Dan Jualan online, manajemen berbasis aplikasi, akses ke pasar digital semua ini perlu didorong. Tidak bisa lagi bertumpu pada cara lama,” ujar Ardiansyah.

Ia juga menambahkan bahwa Pemkab Kutim terus membuka ruang kolaborasi dengan perbankan dan lembaga keuangan untuk mempermudah akses modal bagi UMKM. Selain itu, pelatihan dan pendampingan juga menjadi fokus program Dinas Koperasi dan UMKM.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim, Teguh B. Santoso, mengatakan bahwa expo tahun ini bukan hanya ajang pameran dan jualan produk, tetapi lebih diarahkan pada penciptaan ekosistem usaha yang berkelanjutan, kreatif, dan berbasis digital.

“Kita tidak ingin UMKM hanya datang, buka tenda, lalu pulang. Mereka harus dapat pengalaman, pembelajaran, dan relasi bisnis,” tegas Teguh.

Menurutnya, tantangan terbesar UMKM saat ini bukan lagi soal produksi, tapi soal adaptasi dengan perubahan. Ia menyebut digitalisasi sebagai elemen kunci yang harus segera dipahami dan diterapkan oleh pelaku UMKM di Kutim.

“Hari ini sudah tidak cukup hanya jualan offline. UMKM harus masuk ke dunia digital, seperti marketplace, media sosial, sistem keuangan digital, itu semua sudah kebutuhan,” ujarnya.

Gebyar tahun ini juga menjadi bagian dari strategi mempertemukan UMKM dengan mitra potensial. Selain stan produk, pihaknya menghadirkan sesi Business Matching dan Coaching Clinik bersama lembaga keuangan, inkubator bisnis serta praktisi e Commerce.

“Kami ingin UMKM punya akses. Bukan cuma jualan harian, tapi berpikir jangka panjang, termasuk ekspansi dan legalitas usaha,” tambah Teguh.

Kegiatan ini akan berlangsung sampai 2 Juli 2025 dengan melibatkan lebih dari 150 pelaku UMKM dan koperasi dari seluruh kecamatan di Kutim. Beragam produk kreatif ditampilkan, mulai dari kerajinan tangan, makanan olahan, fesyen lokal, hingga layanan berbasis teknologi.(Sakiya Yusri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *