PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Berau terus berupaya menurunkan angka stunting. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting secara terpadu.
Wakil Bupati Berau, Gamalis menegaskan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama elemen masyarakat perlu bekerja sama dalam melaksanakan delapan aksi tersebut.
“Aksi-aksi ini penting untuk memastikan sinergi semua pihak dalam upaya meningkatkan gizi dan kesehatan, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” ujar Gamalis, Selasa (17/6/2025).
Adapun delapan aksi konvergensi dimaksud meliputi analisis situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, penyusunan regulasi, pembinaan pelaku program, penguatan sistem manajemen data, pemantauan cakupan dan publikasi data, serta evaluasi kinerja program.
Gamalis menjelaskan, pelaksanaan aksi konvergensi tersebut juga mencakup evaluasi menyeluruh terhadap program yang berjalan selama setahun terakhir, termasuk penggunaan anggaran dan pencapaian indikator layanan.
“Melalui pelaksanaan delapan aksi ini secara berkesinambungan dan terintegrasi, kami berharap angka stunting di Kabupaten Berau dapat ditekan secara signifikan,” harapnya.
Sinergi seluruh pemangku kepentingan, khususnya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), sangat dibutuhkan agar program penanganan stunting berjalan efektif dan tepat sasaran. Sebagai informasi, target prevalensi balita stunting di Kalimantan Timur pada tahun 2025 dipatok sebesar 14 persen.
“Untuk itu, saya menginstruksikan seluruh perangkat daerah terkait agar bekerja lebih maksimal demi mencapai target tersebut,” tegas Gamalis.
Ia juga menginformasikan bahwa penyusunan dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Berau Tahun Anggaran 2025 telah rampung.
“Dokumen ini diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama dalam mencegah dan menangani kasus stunting di daerah,” imbuhnya. (ADV/RIZAL)
